REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Militer Israel mengatakan sejak mulai menggelar serangan darat ke Gaza pada 27 Oktober lalu sudah 121 tentara mereka yang tewas. Israel memulai serangan daratnya dengan tank dan infantri ke kota-kota dan kamp pengungsian di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membacakan surat dalam rapat kabinet mingguannya. Ia mengklaim surat itu berasal dari keluarga tentara yang tewas.
"Anda memiliki mandat untuk berperang. Anda tidak boleh menghentikan mandat itu ditengah-tengah," kata Netanyahu mengutip surat tersebut, Ahad (17/12/2023).
"Kami akan berjuang sampai akhir," tambahnya.
Angkanya sudah hampir dua kali lipat dari serangan darat Israel tahun 2014 lalu. Hal ini mencerminkan seberapa jauh tentara Israel merangsek masuk ke pemukiman padat penduduk itu dan bagaimana efektifnya Hamas menggunakan taktik gerilya dan memperluas senjatanya.
Militer Israel mengatakan tentaranya menemukan senjata dan terowongan yang digunakan Hamas untuk menyerang tentara Israel di Shejaai, pinggir timur Kota Gaza. Militer mengatakan mereka menghancurkan gudang senjata di rumah agen operasi Hamas.
Kelompok milisi Jihad Islam yang bersekutu dengan Hamas mengatakan para pejuangnya menargetkan pasukan Israel di Kota Gaza utara dengan bom mortir. Sementara penduduk mengatakan tank-tank Israel menembaki desa-desa di bagian timur Gaza tengah, di mana pertempuran semakin intensif dalam beberapa hari terakhir.
Warga Khan Younis, Gaza selatan, melaporkan mendengar suara bom dan tembakan pesawat dan tank Israel. Mereka juga mendengar suara granat berpeluncur roket yang tampaknya ditembakkan pejuang Hamas.
Petugas medis mengatakan pasukan Israel menembaki halaman rumah sakit Nasser di kota itu dan daerah sekitarnya. Israel juga menggelar serangan udara baru ke sebuah sekolah pada Ahad pagi.
Militer Israel mengatakan mereka menewaskan tujuh "teroris" dalam serangan udara di Khan Younis dan menemukan bagian-bagian pembuatan roket dan tiga terowongan di dekat sekolah yang digunakan sebagai tempat berlindung. Mereka juga mengatakan h menyerang kantor komandan Hamas setempat dan menguasai Bani Suheila Square.
Israel mengatakan mereka berusaha keras untuk menghindari serangan terhadap warga sipil karena mereka berusaha untuk menghabisi Hamas yang menguasai Gaza sejak tahun 2006.