REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setiap manusia pasti pernah merasakan sakit. Bahkan, banyak orang yang sampai sekarang masih berjuang untuk kesembuhan penyakitnya.
Selain berikhtiar dengan berobat ke rumah sakit, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak doa dengan amalan-amalan khusus.
Manusia hanya dapat berikhtiar berdoa dan bertawakal. Semua keputusan pada akhirnya harus dikembalikan kepada Allah SWT, karena hanya Dia lah yang dapat memutuskan, termasuk ketika seorang hamba mengalami sakit.
Maka, kewajiban penderita adalah berikhtiar mencari kesembuhan disertai doa dan akhirnya sabar dan tawakal atas penderitaan yang sedang menimpanya. Pada titik inilah mendekatkan diri kepada Allah sangat penting untuk senantiasa dilakukan.
Jangan sampai sakit yang diderita malah menyebabkan kita jauh dari-Nya, apalagi hingga mengingkari kuasa-Nya yang begitu Agung. Tentu bukan kesungguhan yang akan didapat melainkan murka abadi dari-Nya.
Menukil dari buku “Rahasia Keutamaan Surat Al-Qur’an” terbitan Rene Islam karya Muhammad Zaairul Haq, amalan-amalan yang dapat digunakan sebagai perantara memohon kesembuhan kepada Allah sangatlah banyak, di antaranya mengamalkan beberapa ayat Alquran berikut ini.
Dalam kitab Mujarrabat ad-Dairabi al-Kabir dijelaskan cara pengamalannya sebagai berikut:
Pertama, bacalah penggalan surat ar-Ra'd ayat 31 berikut ini:
وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰى بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًا اَفَلَمْ يَيْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًا
Artinya: “Dan sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Al-Qur'an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya.” (QS ar-Ra’d [13]: 31).
Baca juga: Baca Dzikir Ini Hadapi Cobaan dan Fitnah Berat, Diajarkan Rasulullah SAW dan Para Nabi
Kedua, dilanjutkan membaca ayat 105-107 dari surat Taha berikut ini:
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّيْ نَسْفًا فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا لَّا تَرٰى فِيْهَا عِوَجًا وَّلَآ اَمْتًا
Artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang gunung-gunung, maka katakanlah, “Tuhanku akan menghancurkannya (pada hari Kiamat) sehancur-hancurnya, kemudian Dia akan menjadikan (bekas gunung-gunung) itu rata sama sekali, (sehingga) kamu tidak akan melihat lagi ada tempat yang rendah dan yang tinggi di sana.” (QS Taha [20]: 105-107)
Ketiga,...