REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) melantik Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama (NU) PBNU.
Terpilih sebagai Ketua Lakpesdam NU PBNU adalah Erick Thohir, yang saat ini juga menjabat Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI. Pengukuhan Erick bersama pengurus Lakpesdam dilaksanakan di Jakarta, Senin (18 Desember 2023).
Dalam orasinya, Gus Yahya menegaskan bahwa alasan pihaknya memilih Erick Thohir sebagai Ketua Lakpesdam adalah karena sosok Erick yang unik dan telah teruji.
Erick, kata Gus Yahya, merupakan figur pilihan Presiden Joko Widodo yang menempatkannya sebagai Menteri BUMN. Posisi ini sangat penting karena Erick diharuskan mengelola perusahaan-perusahaan negara dengan aset yang sangat besar.
Itu sesuai dengan kapabilitas Erick sendiri yang memang memiliki pengalaman di dunia usaha sejak lama.
Menurut Gus Yahya, NU mengharapkan agar Lakpesdam di bawah Erick Thohir akan sekuat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) Republik Indonesia pada skala NU.
Sebab, sebagai organisasi, ujar Gus Yahya, NU memiliki pengikut yang sangat besar. Menurutnya, 56,9 persen penduduk Indonesia mengakui sebagai NU, itu berarti, jika di-leverage, maka terdapat 160 juta warga Indonesia yang menjadi warga NU.
"Itu saja sudah sangat bernilai. Eksplorasi ini menjadi bagian tugas Lakpesdam. Saya yakin sepenuhnya dengan kemampuan Pak Erick Thohir untuk melaksanakan tugasnya itu," ujar Gus Yahya.
Lembaga - lembaga di bawah payung NU, menurut Gus Yahya, perlu berpikir, masalah apa yang harus difokuskan untuk diselesaikan, dan menyiapkan strategi dan solusinya.
"Kita kerjakan yang bisa dikerjakan dalam tenggat waktu yang ada dan dengan sumber daya yang tersedia,"
Lembaga perekonomian, misalnya, harus tahu masalahnya apa untuk menyiapkan solusinya. Contohnya, kewirausahaan harus jelas strateginya. Butuh pemahaman untuk operasiolisasinya agar konkret.
"Itulah mengapa NU butuh Bappenas, yaitu untuk memasok rekomendasi kepada PBNU, dan menetapkan masalahnya, dan Lakpesdam menyiapkan solusinya. Ini menjadi pekerjaan luar biasa Pak Erick. Karena yang dibutuhkan adalah penggabungan antara voluntery activism dan technocracy," ujarnya.
Sementara itu, dalam pengantarnya setelah dilantik menjadi Ketua Lakpesdam, Erick Thohir menjelaskan bahwa posisi NU sangat strategis dengan jaringannya yang sangat luas.
NU dikenal memiliki basis pengikut yang sangat luas. Antara lain 18 juta santri di sekitar 7.722 pesantren. Dengan kekuatan tersebut, Erick meyakini bahwa NU akan semakin bangkit untuk mendorong Indonesia menjadi negara yang kian maju.
Bahkan, peran NU jauh lebih tinggi dari itu. NU bukan hanya membuat Indonesia maju, melainkan juga menjadikan Indonesia yang makmur dan mendunia.
"Sebagai Lakpesdam penting untuk melihat ke depan. Karena kita tidak ingin hanya menjadi buih, melainkan menjadi ombak, demi memanusiakan manusia di era yang semakin dehumanisasi. Banyak pekerjaan kita untuk membawa Indonesia menjadi semakin maju, makmur, dan mendunia," ujar Erick.
Baca juga: Baca Dzikir Ini Hadapi Cobaan dan Fitnah Berat, Diajarkan Rasulullah SAW dan Para Nabi
Dia mengatakan bahwa Indonesia ditantang untuk mandiri secara ekonomi. Dimana turunannya sangat banyak, antara lain ketahanan pangan, peralihan ke energi baru terbarukan yang memiliki kompleksitas yang tidak mudah dalam upaya kedaulatan energi. "Setelah itu, bagaimana sumber daya manusianya. Kesehatannya hingga pendidikannya apakah sudah terpenuhi?"
Erick menambahkan, sebagai Ketua Lakpesdam NU, dirinya menjadwalkan pertemuan pertama seluruh pengurus Lakpesdam pada Januari 2024.
"Dalam rapat tersebut kita siapkan rencana lima tahun ke depan, bahkan hingga 10 tahun ke depan. Agar kita serius membangun NU," ungkapnya.