Rabu 20 Dec 2023 16:04 WIB

Kereta Cepat Sampai Surabaya? Menhub Sebut Hanya Makan Waktu Sekitar 2 Jam

Jika jalur kereta cepat semakin panjang maka akan semakin ekonomis.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Penumpang bersiap memasuki gerbong kereta cepat Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Penumpang bersiap memasuki gerbong kereta cepat Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah saat ini sudah membangun kereta cepat dari Jakarta menuju Bandung. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan nantinya kereta cepat akan tersambung juga hingga Surabaya.

"Mengenai isu Surabaya kita memang akan meletakkan dasar-dasar itu dan akan lebih mudah karena memang kita sudah mengalami susah mudahnya pembangunan, mendesain, membebaskan tanah, meng-install, mengoperasikan, mengkomunikasikan kepada masyarakat sehingga selanjutnya itu kita insya Allah bisa," kata Budi dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenhub 2023 di Gedung Kemenhub, Rabu (20/12/2023).

Baca Juga

Budi optimistis meski saat ini terdapat keterbatasan APBN, rencana pembangunan kereta cepat hingga Surabaya dapat terealisasi. Budi menuturkan pembiayaan kreatif akan terus diupayakan.

"Dengan keterbatasan APBN kita bisa lakukan dengan creative financing. Sehingga ada investor yang menghubungkan dari Jakarta ke Surabaya," ucap Budi.

Budi menambahkan, jika jalur kereta cepat semakin panjang maka akan semakin ekonomis bagi masyarakat. Dia menuturkan, waktu tempuh untuk mencapai Surabaya dari Jakarta sepanjang 900 kilometer dapat dilalui hanya sekitar dua jam.

"Jadinya ini akan kompetitif dibandingkan dengan menggunakan pesawat," tutur Budi.

Untuk itu, Budi menekankan konsep pembiayaan kreatif akan terus didorong. Dengan begitu, pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur tidak hanya mengandalkan APBN saja.

"Nanti kami bersama-sama yang memprakarsai melakukan desain engineering lalu kita melakukan tender dan mereka yang terbaik yang akan menjadi pemenang," jelas Budi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement