Kamis 21 Dec 2023 23:15 WIB

Candaan Zulhas Soal Bacaan Sholat, Begini Respons KH Mujib Khudori

Dia mengatakan, candaan yang lebih parah dari itu sebenarnya banyak.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan partainya siap melanjutkan pembangunan di era Presiden Joko Widodo.
Foto: PAN
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan partainya siap melanjutkan pembangunan di era Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Muballighin Indonesia (PB MMI) KH Mujib Khudori turut menanggapi candaan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) tentang bacaan sholat. Menurut dia, candaan yang dilontarkan Zulhas itu masih wajar, hanya sekadar menghibur.

Dia mengatakan, candaan yang lebih parah dari itu sebenarnya banyak. Karena itu, menurut dia, justru yang harus dikritisi adalah ketika lafal ‘Amin’ yang sakral dalam bahasa agama dipolitisir menjadi akronim pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Baca Juga

“Itu menurut saya sudah tidak benar. Amin itu artinya kabulkanlah, malah diakromin pasangan Anis-Muhaimin. Sebenarnya tidak masalah, tapi itu sudah mempolitisir agama. Yang sakral dijadikan tidak sakral," ujar Pimpinan Pondok Pesantren Tajul Quran Markazona ini kepada wartawan, Rabu (20/12/2023).

Sebelumnya, dalam potongan video yang viral, Zulhas melontarkan sebuah candaan terkait bacaan dan gerakan dalam sholat. Hal itu disampaikan Zulhas pada Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh  Indonesia (APPSI) di Kota Semarang, Jawa Tengah pada Selasa, 19 Desember 2023.

Dalam sambutannya, Zulhas mengungkapkan bahwa ada pendukung fanatik capres-cawapres Prabowo-Gibran yang sekarang tidak mengucapkan “amin” lagi setelah membaca surat Al-Fatihah dalam sholat.

"Jadi kalau sholat Maghrib, baca Al-Fatihah, waladdhollin, ada yang diam sekarang pak, ada yang diam sekarang, banyak. Saking cintanya sama Pak Prabowo itu," kata Zulhas.

Selain itu, Zulhas juga melontarkan candaannya bahwa sekarang ini ada juga orang yang tidak mengacungkan satu jari lagi saat tahiyat akhir dalam sholat, melainkan dua jari.

"Itu kalau tahiyatul akhir pak yai, tahiyatul akhir lan gini (satu jari), sekarang banyak gini pak,” ujar Zulhas sembari memperagakan gerakan dua jari, yang itu menunjukkan nomor urut Pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

Namun, belakangan ini, banyak pihak yang justru menganggap candaan Menteri Perdagangan itu memberi kesan mempermainkan, bahkan melecehkan shalat. Bahkan, banyaknakun-akun di dunia maya yang turut mengecam pernyataan Zulhas tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement