REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti diminta mengomentari keputusan terbaru Pengadilan Uni Eropa (ECJ) yang mengizinkan digelarnya European Super League (ESL). Pengadilan Uni Eropa menegaskan, UEFA dan FIFA tak berwenang melarang klub atau pemain mengikuti kompetisi di luar yuridiksi mereka.
Itu artinya, secara hukum penyelenggara ESL sudah bisa bermanuver. A22 Sports, perusahaan di balik proyek ESL, mengklaim upaya pihaknya merupakan hasil dari konsultasi ekstensif dengan berbagai pemangku kepentingan di Benua Biru.
Madrid salah satu klub yang secara resmi masih terlibat di ESL bersama Barcelona. Sebelumnya, Juventus bagian dari itu. Namun sejak era Andrea Agnelli berakhir, Juve menarik diri, tepatnya pada November 2022 lalu. Ketika diminta berbicara, Ancelotti menyambut baik kabar terbaru ini.
"Ini penting untuk sepak bola secara keseluruhan dan untuk semua klub. Ada beberapa yang tidak begitu yakin, tapi saya pikir fakta bahwa tidak akan ada monopoli yang menguasai dunia pada akhirnya menjadi hal positif bagi klub dan pemain," kata juru taktik berkebangsaan Italia itu, dikutip dari laman resmi klubnya, Jumat (22/12/2023).
Ia mengakui, butuh perhitungan matang untuk mengaplikasikannya. Kalender intenasional harus diperbaiki. Menurut Ancelotti, itu yang paling mengkhawatirkan mereka saat ini.
Ia tidak mempermasalahkan adanya pro-kontra. Baginya, itu hal biasa. Terpenting, segala perbedaan harus dihadapi dengan sikap terbuka.
"Waktu akan membuktikan bahwa hal ini positif. Saya yakin ini akan berdampak positif bagi semua orang yang terlibat. Saya belum punya kesempatan untuk melihat formatnya, tapi keputusan ini akan menjadi hal yang baik untuk sepak bola," ujar Ancelotti.