Ahad 24 Dec 2023 13:45 WIB

TKN: Gibran Tunjukkan Membangun Bangsa tak Perlu Pakai Retorika

Menurut Afriansyah, Gibran anak muda yang to the point tak pakai retorika.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Indonesia Maju, Afriansyah Noor.
Foto: Dok PBB
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Indonesia Maju, Afriansyah Noor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Indonesia Maju, Afriansyah Noor, menilai, cawapres Gibran Rakabuming Raka, telah menunjukkan melalui forum debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (22/12/2023) malam WIB, kalau untuk membangun bangsa tidak memerlukan retorika.

Yang diperlukan, kata dia, adalah berbicara to the point. "Gibran dan pasangan calon nomor urut dua telah mendapatkan tempat positif di antara paslon satu dan tiga. Jelas anak muda milenial mampu dan to the point tidak pakai retorika untuk mengatasi persoalan bangsa," kata Afriansyah di Jakarta, Ahad (24/12/2023).

Baca Juga

Dengan telah mempertontonkan kualitas dan kapasitasnya yang memiliki gagasan, Afrianysah percaya, Gibran dapat memberikan sumbangsih besar kepada bangsa ketika berhasil terpilih bersama capres Prabowo Subianto. "Mudah-mudahan Mas Gibran bisa membangun Indonesia jadi lebih baik," ucap sekjen DPP PBB tersebut.

Debat cawapres kemarin lusa membahas tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.  Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, memuji penampilan Gibran di debat cawapres yang diadakan KPU.

Gibran, menurut Ujang, telah membuktikan kualitas dan kapasitasnya untuk layak diperhitungkan menjadi cawapres pada Pemilu 2024. "Gibran dapat panggungnya setelah beberapa kali diragukan pleh publik dan lawan politiknya. Gibran tampil bagus tampil meyakinkan dengan segenap kemampuannya," kata Ujang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement