REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani menanggapi anggapan yang menyebut Gibran Rakabuming Raka adalah pemenang dalam debat calon wakil presiden (cawapres) yang digelar Jumat (22/12/2023) malam. Justru sebaliknya, ia malah melihat bahwa Gibran tak mampu menjawab pertanyaan dari Mahfud MD.
"Justru Mas Gibran tidak terlalu mampu menjawab yang ditanyakan oleh Pak Mahfud, ya tapi kita maklumi lah yak, Mas Gibran sudah berusaha tampil prima," ujar Benny kepada wartawan, Senin (25/12/2023).
Ia melihat, Mahfud merupakan "pemenang" dalam debat cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebab, memang tak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu.
"Tentu kita juga mengapresiasi, tidak ada kemenangan ya tanpa lawan kan gitu. Jadi kalau Pak Mahfud hari ini memenangkan debat cawapres pertama, karena memang lawannya nggak bisa menandingi Pak Mahfud," ujar Benny.
Mahfud sendiri diliputi rasa percaya diri usai menjalani debat pertamanya. Ia yakin, debat tersebut akan meningkatkan elektabilitas pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Kalau menaikan elektabilitas, itu ya sudah optimisme kami, bahkan sudah merupakan keyakinan. Elektabilitas ini akan terus bergerak dari yang ada, karena survei itu setiap hari bisa berubah dan itu tergantung pada perkembangan situasi sampai pada hari terakhir," ujar Mahfud usai debat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam.
Dalam pernyataan pamungkasnya saat menutup debat, ia menyampaikan 21 program andalan pasangan nomor urut 3. Jika terpilih pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, 21 program tersebut senilai Rp 2.500 triliun.
"Kami Ganjar dan Mahfud ingin memastikan untuk menyelenggarakan negara yang bersih melalui penegakan hukum tanpa pandang bulu. Ganjar-Mahfud menyiapkan 21 program unggulan senilai 2.500 triliun rupiah selama lima tahun," ujar Mahfud.
21 program tersebut adalah 17 juta lapangan kerja; 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes, uang saku kader posyandu; 10 juta hunian, punya rumah semudah punya motor. Kemudian sekolah dapat gaji, lulus pasti kerja; 1 keluarga miskin, 1 sarjana; dan perempuan maju.
Selanjutnya, buruh naik kelas; kuliah gratis untuk anak prajurit dan bhayangkara; mudah berusaha termasuk UMKM dan koperasi; masjid sejahtera, pengurus masjid terlindungi; dan guru ngaji dan guru agama lain digaji. Lalu, pasokan pangan aman, harga enak di kantong; lansia bahagia, anak-cucu gembira; dan petani bangga bertani.
Enam program terakhir adalah di laut kita jaya, nelayan sejahtera; disabilitas mandiri, berprestasi, 1 Desa, 1 mobil akses; internet super cepat, gratis, dan merata; bansos pasti lanjut, tapi harus tepat sasaran; sikat KKN; dan KTP Sakti.