Senin 25 Dec 2023 21:35 WIB

Kru Artemis Siap Diluncurkan, Jalani Rute Serupa Apollo 8 pada 55 Tahun Lalu

Kru Artemis akan menjalankan jalur serupa dengan Apollo 8 pada tahun 2024.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Dalam foto tak bertanggal yang disediakan oleh NASA ini, astronot Apollo 9, kiri ke kanan, James A. McDivitt, David R. Scott, dan Russell L. Schweickart berpose di depan wahana antariksa Apollo/Saturnus V yang akan meluncurkan awak Apollo 8. Peluncuran Apollo 9 (kendaraan peluncuran Saturn V, SA-504) berlangsung pada 3 Maret 1969. McDivitt, yang memimpin misi Apollo 9 menguji set peralatan lengkap pertama untuk pergi ke bulan
Foto: NASA via AP
Dalam foto tak bertanggal yang disediakan oleh NASA ini, astronot Apollo 9, kiri ke kanan, James A. McDivitt, David R. Scott, dan Russell L. Schweickart berpose di depan wahana antariksa Apollo/Saturnus V yang akan meluncurkan awak Apollo 8. Peluncuran Apollo 9 (kendaraan peluncuran Saturn V, SA-504) berlangsung pada 3 Maret 1969. McDivitt, yang memimpin misi Apollo 9 menguji set peralatan lengkap pertama untuk pergi ke bulan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan bulan pertama NASA dalam hampir dua generasi mengatakan krunya banyak memikirkan tentang peringatan 55 tahun Apollo 8. Apollo 8, misi manusia pertama ke bulan, menyaksikan tiga astronaut NASA diluncurkan ke alam bulan pada 21 Desember 1968. 

Dilansir Space, Senin (25/12/2023), Frank Borman, Jim Lovell dan Bill Andres memasuki orbit bulan pada malam Natal (24 Desember) dan melakukan pembacaan bab pembuka Kitab Kejadian di siaran langsung televisi, sebelum kembali ke Bumi pada 27 Desember. 

Baca Juga

Hanya tujuh bulan kemudian, NASA telah menyelesaikan Apollo 9 dan 10 serta pendaratan manusia pertama yang bersejarah dan sukses pada 20 Juli 1969 dengan Apollo 11. “Setelah kami menyelesaikan Apollo 8,” Wiseman mengenang, “Saya rasa semua orang di Amerika Serikat mengetahui bahwa kami bisa mendarat sekarang… sistemnya berfungsi! Astaga! Kita bisa terbang mengelilingi bulan.”

Awal Artemis 2 dari Wiseman berencana untuk menjalankan jalur serupa dengan Apollo 8 pada tahun 2024. Empat astronaut akan terbang mengelilingi bulan, meskipun kali ini melewatkan satu orbit, dan kemudian kembali ke Bumi. 

Ada kemungkinan mereka akan berada di luar sana pada bulan Desember 2024, mengingat misi tersebut saat ini diwujudkan untuk diluncurkan pada bulan November 2024. Namun, terlepas dari kapan kru terbang, rentang waktu sejak misi Apollo terakhir sangat mengesankan yakni Apollo 17 adalah yang terakhir misi manusia untuk meninggalkan bulan pada 14 Desember 1972, yaitu 51 tahun yang lalu pada tahun ini.

Wiseman mengatakan krunya merasa sejajar dengan Apollo 8, meski ada beberapa hal yang berbeda. Selain profil misi, komposisi kru mencakup lebih banyak keragaman. Yaitu, pilot NASA Victor Glover adalah orang kulit berwarna pertama yang meninggalkan orbit rendah Bumi, spesialis misi NASA Christina Koch adalah wanita pertama, dan spesialis misi Badan Antariksa Kanada Jeremy Hansen yang pertama bukan Amerika. 

Program Artemis yang lebiih besar, seperti ditegaskan Wiseman, dijalankan secara internasional di bawah Perjanjian Artemis yang dipimpin NASA, tidak seperti Apollo yang sebagian besar menjalankannya sendiri. 

“Bagi saya, bersama Artemis, kami membangun lebih banyak hal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dan kehadiran jangka panjang di luar angkasa,” kata Wiseman, menunjuk pada hal-hal seperti perangkat keras dan kontrol ekspor. (Ini bukan analogi yang kebetulan, karena perjanjian multinasional ISS mendasari Artemis Accords, dan sebagian besar mitra ISS juga merupakan bagian dari Artemis.)

Artemis, kata Wiseman, tidak dimaksudkan untuk menjadi "perlombaan luar angkasa" baru dengan negara lain seperti Apollo pada awalnya (meskipun pejabat senior NASA berulang kali menyebut Rusia dan Cina sebagai kekuatan luar angkasa yang menghadap ke bulan yang mereka khawatirkan). Dia juga mengutip ekspektasi NASA untuk membangun pemukiman jangka panjang di bulan pada akhir tahun 2020-an atau awal tahun 2030-an, yang akan tetap ada tanpa batas waktu.

“Kami tidak benar-benar mempunyai pemikiran, 'Sebelum dekade ini berakhir,'” lanjut Wiseman, mengacu pada tujuan yang ditetapkan oleh Presiden saat itu John F. Kennedy dalam pidatonya yang terkenal pada bulan September 1962 yang menjanjikan pendaratan di bulan sebelum tahun 1970.

“Tetapi kami merasakan tim internasional yang sangat kuat, ke mana pun kami pergi,” kata Wiseman. "Kami mencoba menyoroti Perjanjian Artemis. Saya pikir saat ini ada 33 negara. Bagi saya ini terasa seperti warisan Stasiun Luar Angkasa Internasional yang sedikit lebih lambat dan metodis. Kami di sini untuk jangka panjang.”

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement