Kamis 28 Dec 2023 07:47 WIB

Jokowi Ajak Umat Kristen Beri Contoh Keberagaman pada Dunia

Warga Kristen menyemarakkan Natal dan Tahun Baru 2024.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan kepada media setelah mengunjungi Pasar Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Rabu (27/12/2023).
Foto: (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Muc
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan kepada media setelah mengunjungi Pasar Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Rabu (27/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengajak umat Kristiani di seluruh pelosok negeri untuk memberikan contoh keberagaman kepada dunia.

"Kita ingin terus memberi contoh pada dunia bahwa keberagaman itu adalah hukum alam yang tidak terhindarkan. Perbedaan agama, perbedaan pandangan itu semakin wajar dalam kehidupan modern sekarang ini," kata Presiden saat Perayaan Natal Nasional di Graha Bethany Surabaya, Rabu (28/12/2023).

Baca Juga

Tetapi, lanjut Jokowi, pilihan untuk hidup rukun dan penuh kasih sayang adalah sebuah pilihan baik yang diajarkan Tuhan kepada kita yang harus diperjuangkan dan harus ditumbuhsuburkan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

"Di tengah tantangan kehidupan dunia yang berat yang ditandai krisis pangan, yang ditandai krisis ekonomi ditandai perselisihan antarbangsa, bahkan ditandai dengan peperangan kita harus ingat dan waspada orang Jawa menyampaikan eling lan waspodo," katanya.

Menurut Presiden perselisihan apalagi peperangan pasti akan membawa kemunduran peradaban, sebaliknya persatuan kerukunan memungkinkan untuk bisa menapaki kemajuan kemajuan.

"Kita bangsa Indonesia sungguh beruntung mampu menjaga toleransi dalam keberagaman dalam kemajemukan. Kita juga mampu menjaga persatuan di tengah kebinekaan, kita mampu menjaga Bhinneka Tunggal Ika kita bersyukur memiliki Pancasila," katanya.

Jokowi mengingatkan negara Indonesia adalah negara besar dan sangat beragam karena memiliki 714 suku dan lebih dari 1.300 bahasa daerah.

"Saya bisa berbicara seperti ini karena hampir 85 persen daerah di seluruh Tanah Air saya kunjungi kurang 15 persen dan saya akan selesaikan nanti di tahun 2024," ujarnya.

Semangat bersikap moderat dalam beragama dan meletakkan kepentingan kebangsaan sebagai bagian dari keimanan tersebut harus terus dipupuk.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement