REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) turut berpartisipasi dalam seminar IT Bootcamp yang diselenggarakan oleh prodi Sistem Informasi dan prodi Teknologi Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) di Hotel Asyana Sentul Bogor, pada Senin (18/12/2023). Seminar ini dihadiri oleh 42 mahasiswa pada program IT Bootcamp.

Sriyadi selaku ketua prodi Sistem Informasi Universitas BSI mengatakan bahwa seminar IT Bootcamp merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan mahasiswa dalam bidang teknologi informasi. 

“Program IT Bootcamp merupakan program pelatihan intensif yang mengajarkan keterampilan teknologi informasi yang dibutuhkan oleh industri saat ini, seperti pemrograman, ilmu data, desain grafis, digital marketing dan lain-lain,” terangnya.

Ia menyebutkan seminar IT Bootcamp Universitas BSI merupakan salah satu bentuk komitmen prodi Sistem Informasi dan prodi Teknologi Informasi Universitas BSI dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap bersaing di era digital. “Prodi Sistem Informasi dan prodi Teknologi Informasi Universitas BSI terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik bagi mahasiswanya,” ujarnya.

Sementara itu, seminar IT Bootcamp dibuka oleh Warek 1 Bidang Akademik Universitas BSI, Diah Puspitasari. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa sebagai seorang mahasiswa di bidang IT, mahasiswa harus mampu mengembangkan talenta digital. “Pentingnya mahasiswa untuk memiliki sikap afirmatif, adaptif, kolaboratif dan kompetitif dalam menghadapi era digital,” jelasnya.

Narasumber utama seminar IT Bootcamp, Panji Yudha Prakasa dari Sandiman Madya, BSSN, seorang ahli di bidang keamanan siber yang berpengalaman dalam menangani berbagai kasus serangan siber. Ia memaparkan tentang tren teknologi, masalah keamanan siber, jenis-jenis serangan, serta memberikan ilustrasi/contoh kejadian seperti kebocoran data KTP, vaksin, undangan APK.

Panji Yudha Prakasa juga memberikan tips dan trik kepada para peserta tentang cara mencegah dan mengatasi serangan siber, serta cara melindungi data dan privasi mereka di dunia maya. “Sebagai generasi muda harus lebih sadar dan peduli terhadap isu keamanan siber, serta berkontribusi dalam menjaga keamanan siber nasional,” katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika