REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pemenangan Nasional (TPN) selalu mencermati banyaknya hasil survei terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Termasuk survei yang menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di bawah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar.
"Perbedaan yang paling mencolok misalnya urutan, antara urutannya cenderung menempatkan 02 di urutan pertama. Lalu 03 dengan 01-nya, ada beberapa lembaga survei yang meletakkan 03 di urutan kedua, 01 di urutan kedua, atau sebaliknya," ujar Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, Rabu (27/12/2023).
Mereka juga selalu melihat toleransi kesalahan atau margin of error dalam hasil survei yang ada. Dari situ, TPN merancang strategi dengan mengacu pada skenario terburuk dalam pemenangan Ganjar-Mahfud.
"Kalau dengan memakai margin of error kami biasa menggunakan skenario terburuk ya, menggunakan skenario terburuk untuk merancang strategi," ujar Andi.
Ia kemudian mengungkapkan strategi awal TPN Ganjar-Mahfud yang waktu itu disebut sebagai "Strategi 0". Strategi tersebut membagi tiga suara pemilih Pilpres 2024, yakni 35 persen, 35 persen, dan 20 persen.
Suara pemilih sebesar 35 persen pertama ditujukan kepada Prabowo-Gibran, karena mengacu kekuatan koalisinya yang diisi oleh empat partai politik yang berada di parlemen. Kemudian 35 persen kedua untuk Ganjar-Mahfud.
Tersisa 20 persen suara yang ditujukan kepada Anies-Muhaimin. Kelompok suara inilah yang harus direbut oleh pasangan nomor 3 itu pada Pilpres 2024. "Dalam posisi seperti ini, dari awal sebetulnya kami memiliki skenarionya dua putaran," ujar Andi.
Awalnya, TPN juga optimistis dapat memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran dengan target suara sebesar 54 persen. Kendati demikian, ia tak menjelaskan gamblang terkait realistisnya TPN yang kini disebutnya tengah mempersiapkan strategi untuk putaran kedua kontestasi.
"Kalau pakai data objektif hari ini tampaknya kami harus mulai mempersiapkan strategi untuk putaran dua, yang tadinya kami optimis bisa menang satu putaran," ujar mantan gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) itu.