Jumat 29 Dec 2023 07:42 WIB

WHO: Resolusi DK PBB Soal Pengiriman Bantuan ke Gaza tak Berikan Dampak

Tugas yang diemban tim WHO di Gaza kian sukar.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Indira Rezkisari
 Warga Palestina yang terlantar akibat serangan Israel di Jalur Gaza tampak berada di kamp pengungsian di area Muwasi, Kamis (28/12/2023).
Foto: AP Photo/Fatima Shbair
Warga Palestina yang terlantar akibat serangan Israel di Jalur Gaza tampak berada di kamp pengungsian di area Muwasi, Kamis (28/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyoroti kian merosotnya kondisi sistem kesehatan di Jalur Gaza. Dia pun mengkritisi tak adanya efek dari resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan agar bantuan kemanusiaan dapat segera dialirkan ke wilayah tersebut.

Ghebreyesus mengungkapkan, resolusi Dewan Keamanan PBB tentang pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza yang diadopsi pekan lalu, telah membuka harapan bahwa paket bantuan akan segera masuk ke Gaza. “Namun, berdasarkan laporan saksi mata WHO di lapangan, tragisnya resolusi tersebut belum memberikan dampak,” ujarnya, dikutip laman Middle East Monitor, Jumat (29/12/2023).

Baca Juga

Dia menambahkan, tugas yang diemban tim WHO di Gaza pun kian sukar. “Kemampuan WHO untuk memasok obat-obatan, pasokan medis, dan bahan bakar ke rumah sakit-rumah sakit semakin terhambat oleh kelaparan serta keputusasaan orang-orang dalam perjalanan menuju, dan di dalam, rumah sakit yang kita capai,” kata Ghebreyesus.

Menurut WHO, saat ini sistem layanan kesehatan di Gaza sudah sangat kritis. Terdapat 21 rumah sakit di sana yang sudah tak beroperasi. Sebanyak 13 rumah sakit berfungsi sebagian. Sementara itu, dua rumah sakit lainnya hanya berfungsi minim. “Apa yang sangat kita perlukan saat ini adalah gencatan senjata untuk menyelamatkan warga sipil dari kekerasan lebih lanjut dan memulai jalan panjang menuju rekonstruksi dan perdamaian,” ungkap Ghebreyesus.