Jumat 29 Dec 2023 15:35 WIB

Glitter Tergolong Mikroplastik, Sulit Didaur Ulang dan tidak Terurai Alami

Hampir semua glitter yang dibuat mencemari tahan dan laut.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Glitter tidak ramah lingkungan karena terbuat dari plastik yang tidak dapat terurai secara alami.
Foto: www.freepik.com
Glitter tidak ramah lingkungan karena terbuat dari plastik yang tidak dapat terurai secara alami.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Glitter sering kali digunakan untuk dekorasi berbagai perayaan termasuk ulang tahun bahkan pernikahan. Namun demikian, glitter tidak ramah lingkungan karena terbuat dari plastik yang tidak dapat terurai secara alami.

Hampir semua glitter yang pernah dibuat akan mencemari tanah, lautan, dan lingkungan secara umum. Bahkan jika Anda menggunakan glitter yang dapat terurai secara hayati dan berkelanjutan, tidak ada cara untuk membedakannya pada saat daur ulang. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa "eco-glitter" menyebabkan kerusakan yang sama pada lautan, seperti halnya glitter tradisional.

Baca Juga

Jadi, di tengah ancaman bencana dan cuaca ekstrem akibat perubahan iklim, sebaiknya kita mulai setop menggunakan glitter untuk kegiatan apapun. Kamran Mahroof, Associate Professor Supply Chain Analytics di university of Bradford, mengungkap beberapa alasan mengapa glitter harus dihindari saat perayaan apapun.

1. Sulit didaur ulang

Mahroof mengatakan, glitter tidak dapat terurai secara hayati dan merupakan kontaminan. Glitter membuat produk yang biasanya dapat didaur ulang seperti kertas kado, menjadi tidak dapat didaur ulang.

“Inilah sebabnya mengapa banyak dewan di seluruh Inggris telah mengeluarkan panduan tentang limbah perayaan, mengingatkan rumah tangga untuk tidak memasukkan kartu atau kertas kado Natal yang mengkilap atau berkilauan ke dalam tas daur ulang,” kata Mahroof seperti dilansir Conversation, Jumat (29/12/2023).

 

2. Ikan mengira glitter adalah makanan

Karena ukuran dan skalanya, banyak sampah plastik yang tidak sengaja masuk ke dalam air, saluran air, sungai, dan akhirnya ke lautan. Kehidupan laut sering salah mengira partikel-partikel yang mengambang sebagai makanan, yang telah terbukti secara signifikan berdampak pada tingkat reproduksi tiram, membuat hewan lain menjadi kurang aktif, kurang responsif terhadap isyarat pemangsa, lebih mungkin dimakan dan lebih kecil kemungkinannya untuk berkembang.

 

3. Mikroplastik membahayakan manusia

Mikroplastik juga semakin banyak ditemukan di dalam tubuh manusia. Sebuah penelitian memperkirakan bahwa manusia menelan atau menghirup lebih dari 100 ribu partikel plastik setiap harinya. Menghilangkan glitter plastik akan mengurangi sumber mikroplastik yang perlu dikhawatirkan.

Mahroof menjelaskan bahwa glitter diproduksi melalui plastik PET atau PVC dan dilapisi dengan bahan sintetis untuk kilau visualnya. Zat yang digunakan untuk membuat glitter diketahui dapat membahayakan kesehatan manusia.

 

4. Mikroplastik masuk ke dalam rantai makanan

Penelitian yang berkembang menunjukkan bahwa mikroplastik pada akhirnya akan kembali ke meja makan kita. Mikroplastik dikonsumsi oleh plankton, ikan, kerang, burung laut, dan kehidupan laut lainnya, sehingga melewati rantai makanan dan akhirnya sampai ke meja makan manusia.

 

5. Glitter sangat berbahaya karena ukurannya yang sangat kecil

Karena sifatnya yang ada di mana-mana dan ukurannya yang sangat kecil, dapat dikatakan bahwa glitter lebih berbahaya daripada jenis mikroplastik lainnya. Glitter sudah menjadi mikroplastik, sehingga lebih mudah menyebar dan mencemari tanah, udara, air, dan makanan. Glitter dapat diakses secara luas, tersebar luas di alam, dan mencucinya di saluran pembuangan hanya akan berakhir di lautan.

Sebuah studi dari awal tahun ini menyimpulkan bahwa beberapa jenis glitter dapat menghambat pertumbuhan organisme yang memainkan peran penting dalam siklus air dan tanah.

“Melarang atau setidaknya menghindari glitter jelas tidak akan menyelamatkan iklim atau membalikkan krisis kepunahan. Tapi jika kita ingin melindungi planet kita, tidak ada langkah yang terlalu kecil,” kata Mahroof.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement