REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memiliki optimisme yang besar untuk mengarungi iklim bisnis pada 2024, karena memiliki fundamental yang kuat, salah satunya dicerminkan oleh kondisi likuiditas yang memadai.
Direktur BRI Sunarso mengakui bahwa likuiditas perekonomian saat ini memang mengetat. Namun demikian, industri perbankan masih dalam batas-batas yang bisa untuk mendorong pertumbuhan.
Terlebih, khusus untuk BRI per September 2023 memiliki rasio likuiditas yang baik. Hal itu tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI yang sebesar 87,76 persen. Menurutnya angka tersebut menunjukkan bahwa bank masih memiliki ruang untuk tumbuh.
“Karena menurut saya BRI harus kelola secara optimal LDR itu di level antara 90 persen sampai 92 persen. Kalau di atas 92 persen sudah ketinggian, kalau di bawah 90 persen menurut saya mesti mendorong kredit dahulu. Supaya likuiditas yang ada di tangan bank itu tersalurkan secara efektif dan produktif kepada masyarakat dalam bentuk kredit,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (29/12/2023).