Senin 01 Jan 2024 17:10 WIB

10 Tentaranya Dibunuh Amerika Serikat, Houthi Yaman Ancam akan Membalas

Houthi Yaman mengancam Amerika Serikat akan lakukan serangan balasan

Houthi Yaman mengancam Amerika Serikat akan lakukan serangan balasan.
Foto: EPA-EFE/OSAMAH YAHYA
Houthi Yaman mengancam Amerika Serikat akan lakukan serangan balasan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Angkatan bersenjata Yaman membenarkan 10 tentaranya hilang akibat diserang Amerika Serikat di Laut Merah dan memperingatkan Washington akan mendapatkan balasan serta berikrar akan terus mendukung rakyat Palestina di Gaza. 

Juru Bicara Militer Yaman, Yahya Saree, pada Ahad (31/12/2023) mengatakan Amerika Serikat menyerang tiga kapalnya di Laut Merah sehingga  menewaskan sepuluh tentara Yaman.

Baca Juga

Seperti dilaporkan saluran TV Al-Masirah, Saree mengungkapkan kapal-kapal Yaman berada di Laut Merah untuk melakukan operasi militer melawan kapal Maersk Hangzhou yang hendak menuju pelabuhan Palestina yang diduduki Israel. 

Iran tak pernah mengakui wilayah-wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1948 sebagai wilayah Israel (red). 

Dia menjelaskan kapal tersebut menjadi sasaran setelah awaknya tidak menjawab peringatan tentara Yaman. 

Saree mengimbau semua negara agar tak terseret dalam plot Amerika Serikat dan menegaskan aksi pasukan Amerika untuk melindungi kapal-kapal Israel di Laut Merah tak akan menghentikan dukungan Yaman kepada rakyat Gaza. 

Dikutip dari Xinhua, Saree menyebut pasukan Amerika Serikat menyerang tiga kapal Houthi.

Saree menjelaskan bahwa laskar-laskar Houthi saat itu sedang menjalankan apa yang disebutnya "tugas kemanusiaan dan moral dengan mencegah kapal-kapal Israel melalui Laut Merah". 

Saree menyebut langkah itu sebagai unjuk solidaritas dan dukungan kepada rakyat Palestina. Dia menuding Amerika Serikat melakukan kejahatan dan menandaskan insiden ini tak akan menghentikan operasi Houthi di Laut Merah. 

"Manuver militer (Amerika Serikat) di Laut Merah demi melindungi kapal-kapal Israel tak akan menghalangi Yaman untuk terus melakukan tugas kemanusiaan dalam rangka mendukung Palestina dan Gaza," kata Sarea. 

Dia mengakui Houthi menyerang kapal kargo itu dengan rudal tanpa menjelaskan apakah rudal itu mengenai sasarannya.  

Sebelumnya pada Ahad, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan helikopter dari dua kapal perang Amerika ditembak di kapal Yaman saat merespons sinyal mara bahaya dari kapal berbendera Singapura Maersk Hangzhou. Menurut CENTCOM, tiga kapal tenggelam dan sejumlah krunya meninggal. 

Pasukan bersenjata Yaman dalam beberapa pekan terakhir menyerang kapal-kapal terkait dengan Israel di Laut Merah sebagai balasan atas aksi mereka di Gaza. 

Menurutnya, serangan akan terus berlanjut sampai rezim menghentikan kejahatannya dan membolehkaan makanan dan obat-obatan masuk Gaza. Amerika Serikat membentuk koalisi internasional untuk melawan serangan Yaman.

Baca juga: Alquran Abadikan Tingkah Laku Yahudi yang Bodoh tapi Berlagak Pintar

Di lokasi terpisah,  Inggris sedang bersiap melancarkan serangkaian serangan udara terhadap milisi Syiah Yaman, Houthi, yang tengah berusaha menargetkan kapal-kapal yang melewati Laut Merah, kata sebuah laporan media pada Ahad 

Berdasarkan rencana itu, Inggris akan bergabung dengan Amerika Serikat dan mungkin negara-negara Eropa lainnya guna melancarkan serangan rudal terhadap target-target yang telah direncanakan sebelumnya, baik di laut maupun di daratan Yaman, tulis surat kabar Inggris, The Times.

Seorang sumber pemerintah Inggris mengatakan serangan terkoordinasi itu mungkin akan melibatkan pesawat-pesawat tempur Angkatan Udara Inggris (RAF) untuk pertama kalinya atau kapal perusak HMS Diamond. 

The Times melaporkan Inggris dan Amerika Serikat akan mengeluarkan “pernyataan yang belum pernah terjadi sebelumnya” yang akan "memperingatkan Houthi agar  berhenti menyerang kapal-kapal dagang atau menghadapi kekuatan militer Barat."  

photo
Peta Blokade Gaza - (Republika)

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement