Selasa 02 Jan 2024 07:39 WIB

PDIP Sebut Ada Lembaga Survei Giring Opini Publik untuk Satu Putaran Pilpres 2024

TPN percaya Pilpres 2024 berlangsung dalam dua putaran.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Ketua Tim Penjadwalan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Senin (18/12/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Tim Penjadwalan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Senin (18/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima menyoroti hasil-hasil survei yang sekarang tak menjadi alat untuk merekam realitas di publik. Menurutnya, kini, survei justru menjadi media untuk menggiring opini publik.

Salah satu hal yang dilihatnya adalah desain hasil survei yang menggiring untuk terjadinya satu putaran pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Dengan memenangkan salah satu pasangan calon.

Baca Juga

"Ini kan ada opini publik, dibangun lewat survei, kemudian diglorifikasi satu putaran. Kemudian survei yang harusnya memotret realitas, tapi ini menggiring realitas opini yang ada," ujar Aria Bima di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Senin (1/1/2024).

"Jadi ada desain lembaga survei seolah-olah jadi satu putaran," ujarnya menegaskan.