REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima menyoroti hasil-hasil survei yang sekarang tak menjadi alat untuk merekam realitas di publik. Menurutnya, kini, survei justru menjadi media untuk menggiring opini publik.
Salah satu hal yang dilihatnya adalah desain hasil survei yang menggiring untuk terjadinya satu putaran pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Dengan memenangkan salah satu pasangan calon.
"Ini kan ada opini publik, dibangun lewat survei, kemudian diglorifikasi satu putaran. Kemudian survei yang harusnya memotret realitas, tapi ini menggiring realitas opini yang ada," ujar Aria Bima di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Senin (1/1/2024).
"Jadi ada desain lembaga survei seolah-olah jadi satu putaran," ujarnya menegaskan.