REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dirahasiakannya hari kiamat mengandung hikmah yang besar bagi orang-orang yang beriman. Mereka dengan hati pasrah menyerahkan persoalan yang pasti terjadi pada hari kiamat itu hanya kepada Allah SWT. Allah SWT yang akan membuka tabir kerahasiaan itu, tidak ada orang lain yang menyertainya ataupun yang menjadi perantara dengan hamba-hamba-Nya untuk memberitahukan saat terjadinya hari kiamat itu.
Para Nabi dan Rasul hanya bertugas memperingatkan tentang adanya hari kiamat kepada umat manusia. Memang hari kiamat merupakan beban yang berat bagi penduduk langit dan bumi, karena pada hari itu segala amal perbuatan mereka akan diperhitungkan. Hari kiamat juga sukar bagi mereka, karena mereka tidak mengetahui saat kiamat itu terjadi.
Kiamat itu akan terjadi dengan tiba-tiba pada saat mereka lalai dan tidak menyadarinya. Bagi orang yang sibuk dengan amal kebajikan, serta tawakal kepada Allah untuk menghadapi hari akhir itu. Kapanpun terjadi peristiwa dahsyat itu, dia sudah siap sedia menghadapinya. Hal ini dijelaskan Tafsir Kementerian Agama pada Surat Al-A‘raf Ayat 187.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Tuhanku. Tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk yang) di langit dan di bumi. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Al-A‘raf Ayat 187)
Allah SWT dalam ayat ini menegaskan bahwa hanya Dialah yang mengetahui saat terjadinya hari Kiamat itu. Kepastian terjadinya hari Kiamat dan apa yang terjadi pada hari Kiamat sudah banyak dijelaskan oleh Alquran.
Akan tetapi khusus yang berkenaan dengan waktu terjadinya hari Kiamat itu tidak dijelaskan dalam Alquran. Hal itu hanya berada dalam ilmu Allah semata-mata.
Kita dapat menarik pelajaran dari peringatan ini, bahwa tidak seorang manusia pun yang tahu, kapan akan terjadi pada hari kiamat. Dengan demikian berarti kita tidak boleh mempercayai ramalan orang atau berita bahwa hari Kiamat akan terjadi pada hari, tanggal, bulan dan tahun sekian atau saat tertentu.
Peringatan ini berlaku umum untuk masa kapanpun. Ternyata sampai masa kita sekarang hal ini memang sering terjadi, entah di dunia Barat, di Afrika atau di Tanah Air kita sendiri, ada saja orang atau golongan yang percaya, bahwa hari Kiamat sudah dekat, akan terjadi pada waktu-waktu tertentu dengan menyebutkan saat akan terjadinya.
Banyak orang yang percaya dan tertipu dengan ramalan atau berita yang dibuat orang dengan mengaku pemuka agama, akibatnya ada yang sampai menelan korban.
Pada ayat di atas, pihak yang menanyakan waktu terjadinya hari Kiamat itu adalah orang Quraisy. Ayat ini turun di Makkah. Di Makkah tidak ada orang Yahudi yang memberitahukan dan mengajarkan kepada orang-orang Quraisy tentang kerasulan, hari kebangkitan (Kiamat), surga dan neraka.
Berbeda halnya dengan orang Arab di Madinah yang sudah banyak bergaul dengan bangsa Yahudi. Mereka sudah mempunyai pengertian tentang kenabian dan hari kebangkitan.
Jika orang Quraisy menanyakan tentang hari kiamat itu maka sebenarnya pertanyan itu dilatarbelakangi anggapan mereka bahwa hari Kiamat itu tidak mungkin terjadi dan merupakan suatu berita bohong.
Allah SWT menggambarkan pikiran orang Quraisy dengan firman-Nya, "Orang-orang yang tidak percaya adanya hari Kiamat meminta agar hari itu segera terjadi, dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa Kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya Kiamat itu benar-benar telah tersesat jauh." (QS Asy-Syura Ayat 18)
Karena isi pertanyaan orang Quraisy itu merupakan keingkaran, maka Nabi Muhammad SAW disuruh untuk menjawabnya dengan jawaban yang sangat bijaksana. Nabi Muhammad SAW menjawab bahwa persoalan kapan terjadinya hari Kiamat itu bukan persoalan manusia, bukan pula persoalan Nabi, tetapi persoalan itu kepunyaan Allah semata-mata.
Hanyalah Allah SWT yang mengetahui saat terjadinya peristiwa kiamat itu, dan bagaimana proses terjadinya. Nabi ditugaskan oleh Allah, untuk memperingatkan tentang kepastian hari Kiamat dan kedahsyatan yang terjadi pada waktu itu sesuai dengan berita Alquran.
Sementara, orang Quraisy ingin memancing jawaban dari Rasulullah SAW dan dari jawaban itu mereka bermaksud mencemoohkan dan mendustakannya. Jadi tujuan orang kafir itu bertanya tentang waktu hari kiamat, sebenarnya hanya untuk mencemooh Nabi Muhammad SAW.