REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) bersinergi dengan pemerintah provinsi (pemprov) setempat menggencarkan pembinaan umat beragama dalam rangka meningkatkan kualitas kerukunan.
Ketua FKUB Sulteng Kiai Haji Zainal Abidin di Palu, Rabu, mengemukakan sinergi dengan saling mendukung program kegiatan dalam pembinaan umat beragama menjadi kunci agar program kerukunan beragama memiliki jangkauan yang luas dan dampak yang besar.
"Oleh karena itu segenap pengurus FKUB menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulteng Bapak Rusdy Mastura yang telah bersedia mendukung program FKUB," ujarnya.
Pengurus FKUB Sulteng dipimpin Zainal Abidin menemui Gubernur Rusdy Mastur di kantornya untuk membahas program pembinaan umat beragama, antara lain Muhibbah Kerukunan.
"Muhibbah Kerukunan merupakan satu program prioritas dalam pembinaan umat beragama," ujarnya.
Melalui program tersebut, kata dia, FKUB Sulteng mempertemukan para tokoh dan pemuda agama dari 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng. Pada pertemuan itu para tokoh agama akan saling bersilaturahmi, sehingga saling kenal.
"Jadi Muhibbah Kerukunan ini akan menyentuh pada aspek emosional yaitu membangun keakraban antara sesama tokoh agama dan umat beragama," katanya.
Setelah hubungan emosional terbangun, lanjutnya, FKUB melalui Muhibbah Kerukunan akan mengajak para tokoh agama untuk dialog mengenai persamaan yang ada pada masing-masing agama.
"Sehingga terbentuk pemahaman para tokoh agama, bahwa agama yang ada di bumi memiliki persamaan pada aspek substansi," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, jika pemahaman telah terbangun, diharapkan persamaan ini diimplementasikan atau dikedepankan dalam kehidupan sosial keagamaan.
"Hal ini penting agar umat beragama tidak mengedepankan perbedaan dalam kehidupan sosial keagamaan," ungkapnya.
Penguatan pemahaman ini, sebut dia, ditempuh oleh FKUB Sulteng dengan pendekatan moderasi beragama. Moderasi beragama, bukanlah aliran, mazhab, atau faham. Melainkan cara atau metode untuk membentuk umat beragama yang moderat secara intelektual dan perilaku.