REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Selasa (2/1) memastikan bahwa wakil ketua mereka, Saleh Al Arouri, telah dibunuh oleh Israeli dalam sebuah serangan ke Beirut yang menjadi ibu kota Lebanon.
Riwayat pemimpin Hamas itu. Lahir di kota Arura dekat kota Ramallah di Tepi Barat pada 1966, Salah Mohammed Suleiman Arouri menyelesaikan bangku sekolah dasar dan menengah di kota itu sampai 1984.
Pada 1992, dia menyelesaikan kuliah di Universitas Hebron di bagian selatan Tepi Barat dan lulus sebagai sarjana Syariat Islam.
Dia sudah bergabung dengan Ikhwanul Musilimin sejak menjadi mahasiswa Universitas Hebron pada 1985.
Setelah gerakan Hamas dibentuk pada akhir 1987 oleh para pemimpin Ikhwanul Muslimin, Arouri pun bergabung dengan gerakan ini.
Tentara Israel memenjarakan Arouri dari 1990 sampai 1992 karena keterlibatan dalam Hamas, tanpa proses peradilan.
Arouri dianggap sebagai salah satu pendiri Brigade Al Qassam yang merupakan sayap militer Hamas.
Antara 1991 dan 1992, dia mendirikan sel militer Hamas di Tepi Barat. Pada 1992, tentara Israel kembali menangkap dia untuk kemudian dijatuhi hukuman penjara 15 tahun karena mendirikan sel Brigade Al Qassam di Tepi Barat.
Dia dibebaskan pada 2007, tapi kemudian ditangkap lagi dan dijebloskan ke penjara sampai 2010. Mahkamah Agung Israel kemudian memvonis dia bebas tapi diasingkan dari Palestina.
Dia kemudian dideportasi ke Suriah dan tinggal di sana selama tiga tahun sebelum berkelana ke sejumlah negara sampai terakhir di Lebanon hingga dibunuh Israel pada 2 Januari 2024.
Arouri adalah salah seorang juru runding Hamas saat pertukaran tawanan Palestina-Israel pada 2011 ketika serdadu Israel bernama Gilad Shalit dibebaskan yang dipertukarkan dengan 1.027 warga Palestina yang dipenjarakan Israel.
Pada 31 Juli 2021, Arouri terpilih kembali sebagai wakil ketua biro politik Hamas untuk kedua kalinya. Dia juga ditunjuk sebagai pemimpin Hamas di Tepi Barat.
Lihat halaman berikutnya >>>