Kamis 04 Jan 2024 16:51 WIB

Anak Rizal Ramli: Saya Bahagia, tak Hanya Pejabat, Warga Biasa Pun Datang Terus-menerus

Anak Rizal Ramli ucapkan bahagianya karena warga biasa pun ikut datang ke rumahnya.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah keluarga dan kerabat mengusung keranda berisi jenazah almarhum Mantan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Anak Rizal Ramli ucapkan bahagia karena warga biasa ikut doa.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah keluarga dan kerabat mengusung keranda berisi jenazah almarhum Mantan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Anak Rizal Ramli ucapkan bahagia karena warga biasa ikut doa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ekonom senior, Rizal Ramli, telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Keluarga dan kerabat dekat melepas sosok yang terkenal sebagai aktivis itu dengan haru dan sedikit tawa pada pemakamannya.

Rombongan pengantar jenazah tiba di TPU Jeruk Purut sekira pukul 12.50 WIB. Sesampainya di lokasi, jenazah di dalam keranda diangkat berama-ramai dari mobil ambulans ke liang lahat yang hanya berjarak kurang lebih 30 meter.

Baca Juga

Suara tangisan terdengar di sela-sela lantunan sholawat ketika jenazah Rizal Ramli diangkut untuk kemudian dikebumikan. Proses pemakaman mantan Menteri Koordinator Kemaritiman itu berjalan lancar dengan ditemani sedikit rintik hujan selama prosesi berlangsung.

Setelah proses penguburan selesai, putri pertama Rizal Ramli, yakni Dhitta Puti Saraswati, menyampaikan sepatah-dua patah kata terakhir untuk mendiang ayahnya. Dalam setiap katanya tampak keikhlasan yang sudah dia rasakan dalam melepas sang ayah ke peristirahatan terakhir. Beberapa kali ucapannya mengundang tawa para pelayat yang hadir.

“Jadi ketika Bapak meninggal dunia saya baca berita, saya mengakak karena beritanya salah satunya adalah teman-temannya saling menyalahkan kenapa tidak tahu. Jadi saya, ‘ya Allah ini berita apaan’. Jadi saya tertawa, saya bilang, ‘Pak, Bapak meninggal saja masih bisa humor’,” ujar Dhitta.

Dhitta merasa, rumah dan semua hal yang terjadi beberapa hari terakhir sebenarnya adalah perayaan terhadap hidup seorang Rizal Ramli. Meski merasa sedih karena kehilangan sosok tercinta, dia juga mengucap rasa syukur. Puncak rasa syukur yang dia rasakan terjadi pada Rabu (3/1/2024) malam selepas Isya.

“Saya menangis itu menangis bahagia. Alhamdulillah karena di rumah memang tamu datang terus-menerus, dari pagi ada pejabat, ada tokoh dan sebagainya. Tapi yang paling membuat saya berbahagia itu adalah setelah Isya kemarin. Karena yang datang adalah warga-warga biasa, orang-orang yang Bapak perjuangkan,” kata dia.

Perwakilan kerabat Rizal Ramli, Hariman Siregar, turut menyampaikan sepatah dua patah kata pada pemakaman kerabat sesama aktivisnya dulu itu. Dia mengatakan, semua yang hadir dan masyarakat mencintai Rizal. Apa yang Rizal perjuangkan akan terus diperjuangkan oleh mereka yang masih hidup.

“Kita semua mencintai Rizal dan kita semua akan bersama-sama seterusnya bukan karena berakhir dengan ini,” ujar Hariman.

Sesudah itu, diberlangsungkan sesi doa yang dibacakan oleh mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan tabur bunga. Kemudian, prosesi pemakaman selesai. Perwakilan keluarga Rizal Ramli, Yos Nggarang, pada kesempatan itu mengatakan, hadirnya tamu dari lintas generasi dna profesi menunjukkan Rizal Ramli dimiliki oleh masyarakat.

“Bang Rizal Ramli bukan hanya milik keluarga, hari ini yang hadir disini semua kolega dari semua lintas generasi, dari semua jenis profesi yang dianggap selama ini berbeda pendapat, semuanya bisa hadir di rumah duka kemarin, sampai tadi sebelum ke masjid,” ucap Yos usai pemakaman.

Yos mengungkapkan, Rizal Ramli selama ini tidak mau memberitahukan sakitnya karena memang punya sifat yang tidak mau merepotkan orang. menurut dia, hal itu menunjukkan karakter seorang aktivis, yang tidak pernah bicara soal kepentingan pribadi, melainkan setia pada visi dan ideologi.

“Beliau dimakamkan satu liang lahat dengan mendiang istri Ibu Hera dan kemudian juga tidak dimakamkan secara kenegaraan meskipun beliau pejabat. Karena itu memang wasiat beliau, karena dia lebih dekat dengan semua orang, dengan rakyat,” jelas Yos.

Yos mengatakan, sosok yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menolak untuk mengisi formulir pensiunan sebagai menteri. Menurut Yos, Rizal Ramli ingin menjadi rakyat biasa saja setelah melepas jabatan sebagai menteri.

"Beliau tidak mau isi form pensiunan sebagai menteri, jadi dia mau jadi rakyat biasa, itu sebenarnya," kata Yos.

Sebelum berangkat ke TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, jenazah Rizal Ramli disholatkan terlebih dahulu di Masjid Al-Ittihad. Dia disholatkan di sana atas permintaan warga sekitar. Itu kembali menegaskan Rizal Ramli bukan hanya milik keluarga, tapi seluruh masyarakat.

"Jenazah disolatkan di Masjid Al-Ittihad ya. karena ini permintaan warga. Dan memang Bang Rizal ini kan bukan hanya dia sebagai milik keluarga, tapi milik masyarakat juga," jelas Yos.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement