REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Kamis (4/1/2024), mengutuk keras serangan teroris di Iran yang menewaskan sedikitnya 84 korban.
“Para anggota Dewan Keamanan mengutuk keras serangan pengecut para teroris di Kota Kerman,” kata badan itu menyebut pengeboman itu sebagai tindakan terorisme yang tercela.
BACA JUGA: 100 Orang Iran Tewas Saat Peringatan Kematiannya, Siapa Jenderal Qassem Soleimani?
Dewan Keamanan menyampaikan simpati dan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga korban dan pemerintah Iran serta mendoakan kesembuhan total bagi mereka yang terluka. “Para anggota Dewan Keamanan menegaskan kembali terorisme dalam segala bentuk dan perwujudannya merupakan salah satu ancaman paling serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional," kata Dewan Keamanan PBB.
Anggota DK PBB juga menuntut pertanggungjawaban para pelaku dan menegaskan kembali bahwa segala tindakan terorisme adalah aksi kriminal yang tidak dapat dibenarkan.
Setidaknya dua ledakan dahsyat terjadi di kota Kerman pada Rabu, di dekat makam mantan panglima Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Jenderal Qassem Soleimani.
Ledakan itu terjadi ketika ribuan orang tengah berziarah untuk memperingati empat tahun wafatnya Soleimani. Dia tewas dalam serangan pesawat nirawak AS di Baghdad pada 2020.
Pihak berwenang sebelumnya menyebutkan 103 orang tewas, tapi setelah dilakukan penyelidikan oleh para ahli forensik, jumlah korban tewas direvisi menjadi 84 orang. Selain itu, terdapat 284 orang yang terluka.
Kelompok teror Daesh/ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.