Sabtu 06 Jan 2024 13:02 WIB

Nelayan Diminta Waspadai Gelombang Tinggi di NTB

Potensi tinggi gelombang laut mencapai dua meter lebih di Selat Bali.

Red: Setyanavidita livicansera
Sejumlah perahu nelayan berlayar menuju pinggiran pantai usai melaut di pantai Batulayar, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB, Selasa (9/8/2022). Nelayan di daerah tersebut tetap nekat melaut meskipun adanya himbauan BMKG Stasiun Meteorologi Zainudin Abdul Majid Lombok untuk mewaspadai terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi mencapai 2 meter di wilayah Selat Lombok bagian utara dan selatan.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi/foc.
Sejumlah perahu nelayan berlayar menuju pinggiran pantai usai melaut di pantai Batulayar, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB, Selasa (9/8/2022). Nelayan di daerah tersebut tetap nekat melaut meskipun adanya himbauan BMKG Stasiun Meteorologi Zainudin Abdul Majid Lombok untuk mewaspadai terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi mencapai 2 meter di wilayah Selat Lombok bagian utara dan selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan dan warga tetap waspada potensi gelombang tinggi yang bisa mencapai empat meter di wilayah perairan Nusa Tenggara Barat (NTB). "Waspada gelombang tinggi di wilayah perairan NTB hingga 10 Januari 2024," Kata Kepala Stasiun Zaenuddin Abdul Majid Lombok, Satria Topan Primadi, dalam keterangan tertulis di Mataram, Sabtu (6/1/2024).

BMKG menyatakan potensi tinggi gelombang laut mencapai dua meter atau lebih di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan Bali - NTB pada tanggal 6-8 Januari 2024.

Baca Juga

"Potensi gelombang tinggi 2,5 meter hingga empat meter diprakirakan terjadi di Selat Lombok bagian selatan dan Samudera Hindia selatan NTB pada tanggal 9-10 Januari 2024," kata Satria. Ia mengatakan kondisi cuaca secara umum berawan, terdapat potensi hujan ringan-lebat secara tidak merata.

Angin dominan bertiup dari arah utara - selatan dengan kecepatan 27 knot. "Tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi, sehingga tidak terjadi kecelakaan laut yang dapat membahayakan keselamatan," kata Satria.