Ahad 07 Jan 2024 21:05 WIB

Soal Utang RI, Prabowo: Kita Sangat Dihormati, Kita tak Pernah Default

Prabowo mengaku berkeliling di seluruh dunia dan mereka sangat hormat terhadap RI.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) beradu gagasan dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024). Debat ketiga Pilpres 2024 yang diikuti oleh ketiga kandidat calon presiden tersebut bertema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional dan politik luar negeri.
Foto: Republiika/Putra M Akbar
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) beradu gagasan dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024). Debat ketiga Pilpres 2024 yang diikuti oleh ketiga kandidat calon presiden tersebut bertema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional dan politik luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah utang sempat menjadi topik pembicaraan dalam debat Pilpres ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024). Topik ini diangkat mengingat penggunaan utang untuk pembelian alat utama sistem persenjataan. 

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan, rasio utang luar negeri RI terhadap produk domestik RI masih menjadi salah satu terendah di dunia. 

Baca Juga

"Jadi, masih kita sekitar berada di 40 persen, sedangkan banyak negara jauh di atas kita," ujar Prabowo. 

Prabowo mengatakan, pengelolaan manajemen utang dilakukan secara prudent, baik dan dengan strategi ekonomi yang tepat, terutama dengan hilirisasi 

"Kita bisa dapat keuntungan sebagai bangsa, ini memperkuat posisi tawar kita. Jadi saya kok tidak terlalu khawatir negara lain mau intervensi kita soal utang, kita sangat dihormati, ktia tidak pernah default," kata Prabowo. 

Prabowo mengaku berkeliling di seluruh dunia dan mereka sangat hormat terhadap Indonesia. Mereka memuji karena RI tidak pernah gagal utang. 

"Dan saya sangat optimistis tapi kembali kita harus punya kekuatan pertahanan yang kuat supaya tidak bisa diintervensi, tidak bisa digertak, tidak bisa diintimidasi," ujarnya.  

"Hanya dengan kekuatan kita akan dihormati dan kita akan amankan kekayaan kita, amankan ekonomi kita, amankan pembangunan kita menuju Indonesia makmur, Indonesia kaya."

Ia menegaskan kembali bahwa pelajaran sejarah manusia yang lemah akan selalu ditindas. "Kita lihat saja yang terjadi di Gaza, kita tidak boleh lemah, kita tidak boleh ditindas oleh negara lain."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement