REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan terdapat sejumlah sesar aktif di wilayah Jawa Barat (Jabar) yang tercatat di peta sumber dan bahaya gempa Indonesia (Pusgen) tahun 2017. Sesar tersebut, yaitu Sesar Lembang, Sesar Garsela, Sesar Cimandiri, dan Sesar Baribis.
Di luar peta tersebut, terdapat juga sejumlah sesar lainnya di Jabar yang muncul dari berbagai hasil penelitian. Seperti Sesar Cipamingkis dan Sesar Citarik. Termasuk di antaranya akibat terjadi peristiwa gempa bumi seperti di Sesar Cugenang, Cianjur dan Sesar Sumedang.
Menurut Koordinator Data dan Informasi BMKG, Virga Librian, kejadian gempa bumi di wilayah Jabar relatif terjadi setiap hari. Bahkan berdasarkan catatan BMKG Bandung, gempa bumi sepanjang 2023 terjadi hingga 1.155 kali.
Namun, kata Virga, gempa bumi yang terjadi tidak selalu berada di titik sesar. Dengan intensitas gempa yang sering terjadi di wilayah Jabar, ia khawatir dengan potensi gempa bumi yang dapat terjadi di Sesar Lembang.
"Hampir tiap hari atau jam terjadi gempa, tapi tidak selalu di lokasi sesar. Seperti Sesar Lembang, kita mengkhawatirkan Sesar Lembang," ujar Virga saat ditemui belum lama ini.
Secara teori, kata dia, sesar yang sering merilis (kejadian, red) gempa maka untuk mencapai magnitudo maksimum akan lebih lama. Dengan teori tersebut, ia mengkhawatirkan Sesar Lembang yang belum merilis gempa dengan magnitudo maksimum.
Peristiwa gempa bumi di Sesar Lembang dengan magnitudo besar terjadi dalam tiga periode...