Selasa 09 Jan 2024 18:07 WIB

Franco Baresi tidak Nyaman Ketika ada yang Membandingkannya dengan Beckenbauer

Keduanya kerap dianggap sebagai pionir bek hebat.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
The President of the 2006 World Cup Organizing Committee, Franz Beckenbauer, presents the golden soccer ball for the 2006 World Cup final in front of the Brandenburg Gate on April 18, 2006. Germany
Foto: AP Photo/Peer Grimm
The President of the 2006 World Cup Organizing Committee, Franz Beckenbauer, presents the golden soccer ball for the 2006 World Cup final in front of the Brandenburg Gate on April 18, 2006. Germany

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Bek legendaris AC Milan dan tim nasional Italia, Franco Baresi turut merespon kabar duka yang baru saja terdengar. Kabar tentang meninggalnya ikon sepak bola Jerman dan dunia, Franz Beckenbauer.

Beckenbauer menghembuskan napas terakhir di usia 78 tahun pada Ahad (7/1/2024). Keluarga mengumumkan kabar ini, pada Senin (8/1/2024). Reaksi bermunculan dari berbagai pesohor lapangan hijau.

Baca Juga

Salah satunya Baresi. Ia mengaku sangat mengagumi sosok yang dijuluki Der Kaiser itu. Bukan hanya karena kualitas teknis, tapi juga jiwa kepemimpinan dan pesona di luar lapangan.

"Saya sering merasa tidak nyaman ketika mereka membandingkan saya dengan dia," kata pria yang meraih segalanya bersama Milan ini, dikutip dari Football Italia, Selasa (9/1/2023).

Selain Baresi, masih banyak pesan belasungkawa yang terdengar. Tak hanya keluar dari mulut individu. Klub seperti Liverpool juga ikut memberikan penghormatan kepada sang legenda.

Semasa hidupnya, Beckenbauer menunjukkan pengaruh luar biasa di panggung lapangan hijau. Bicara prestasi ia telah merasakan segalanya di level klub dan tim nasional. Ia juga pemimpin di berbagai situasi.

Ia meninggalkan warisan berkelas. Contoh paling nyata, ia menjuarai Piala Dunia saat menjadi pemain dan pelatih Der Panzer. Hanya Didier Deschamps, dan Mario Zagallo yang menyamai pencapaian itu.

Panggilan Der Kaiser melekat pada Beckenbauer. Julukan yang dipopulerkan media Jerman. Sang legenda identik dengan raja Bavaria, Kaiser Ludwig II.

Semasa aktif bermain, ia bak tembok kokoh di lini belakang. Ia memainkan peran sebagai libero yang juga bisa naik ke depan. Ia melakukan intersep, memutus alur serangan lawan.

Beckenbauer kapten Der Panzer saat menjuarai Piala Eropa 1972 dan Piala Dunia 1974. Ia sudah 'tamat' dari sepak bola. Di level individu, ia meraih Ballon d'Or pada 1972 dan 1976.

Dunia akan terus mengenang tokoh legendaris ini. Salah satu yang terbaik di olahraga terbesar tersebut. Bersama Bayern Munchen, ia mendapatkan segalanya di ranah domestik, Eropa, dan global.

Itulah Beckenbauer. Jika Brasil punya Pele, Argentina identik dengan Diego Maradona dan kini Lionel Messi. Jerman hanya punya Der Kaiser. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement