Selasa 09 Jan 2024 21:56 WIB

Yang Harus Dilakukan Istri Menyikapi Suami tak Sempurna

Suami harus menghormati istri.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Erdy Nasrul
Ayah luangkan waktu untuk makan malam bersama keluarga karena akan berdampak positif untuk anak/ilustrasi
Foto: Unsplash
Ayah luangkan waktu untuk makan malam bersama keluarga karena akan berdampak positif untuk anak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Banyak tantangan bagi seorang istri yang menikah dengan suami muallaf. Ia tidak akan mendapati suaminya secara sempurna melaksanakan perintah agama dalam waktu singkat. 

Seorang istri bertanya kepada Hannah Morris, seorang ibu dengan 4 anak dan yang bekerja sebagai konselor dan instruktur Bsc. Psikologi di Islamic Online University mengenai perilaku suaminya yang masuk Islam tetapi tidak belajar tentang Islam setelahnya. Mereka telah menikah selama hampir dua tahun dan dikaruniai anak.

Baca Juga

Namun kebahagiaanya tidak sempurna karena suaminya yang muallaf tidak shalat dan tekadnya belajar agama kurang. Sang istri tak ingin anaknya kelak menunda-menunda shalat. 

Dalam jawabannya, Hanna memaklumi kekhawatiran seorang perempuan tersebut. Namun Hanna meminta agar sang istri juga memahami pemikiran dari sudut pandang suami. Sebab dia baru saja mengenal Islam.

Menurut Hanna yang diperlukan sang suami adalah dukungan dari sang istri. Sang suami perlu didukung untuk mengikuti kursus online tentang Islam bersama-sama. Bahkan sang istri juga bisa mendapatkan ilmu baru.

"Anda dapat mendukungnya dalam menjalin pertemanan baru yang beragama Islam. Membuatnya merasa buruk atas perbuatannya, atau kekurangannya, hanya akan menjauhkannya dari Islam," kata Hanna, dilansir dari aboutislam.

Hanna menilai mungkin sang suami yang baru mengenal Islam masih merasa terintimidasi oleh agama yang baru dikenalnya. Dan bisa jadi, kata Hanna, sang suami belum mengerti tentang pentingnya shalat dan segala pernak-perniknya.

"Ada begitu banyak hal yang perlu dipelajari tentang Islam dan bahkan hal-hal paling mendasar yang berbeda dari kehidupan sebagai seorang non-Muslim pun bisa terasa menakutkan," Hanna menambahkan.

Hanna menegaskan seorang muallaf sangat membutuhkan dukungan baik dari dalam maupun luar keluarga. Dan keluarga dapat memulainya menyampaikan materi sederhana mengenai dasar-dasar agama Islam.

Menurut Hanna jika sekarang ini belum menjalankan kewajiban seorang Muslim bukan berarti tidak bisa menjadi bagian dari komunitas Muslim. Mungkin, dia membutuhkan waktu untuk belajar.

Selain disarankan didorong mengikuti pengajian online, Hanna juga menyarankan mengikuti pengajian di masjid. Harapannya di sana menemukan banyak teman dan ilmu baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement