REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan bek Manchester United (MU) Rio Ferdinand mengaku telah memahami sikap Erik ten Hag terhadap Jadon Sancho saat sang pemain sayap semakin dekat untuk kembali ke Borussia Dortmund. Sancho tidak bermain untuk Setan Merah sejak 26 Agustus menyusul pertengkarannya dengan pelatih Erik Ten Hag.
Ten Hag mengatakan, pemain berusia 23 tahun itu tak menunjukkan penampilan sesuai standarnya dalam latihan. Pemain internasional Inggris itu membalas Ten Hag melalui media sosial. Akibatnya, Sancho dibekukan dari tim utama MU sejak itu, setelah datang ke Old Trafford pada musim panas 2021.
Keributan tersebut terjadi kurang dari 12 bulan setelah Ten Hag mengatur agar Sancho berlatih di Belanda dengan para pelatih yang direkomendasikan olehnya. Langkah ini untuk membantu sang pemain kembali fokus setelah gagal mendapatkan tempat di skuad Inggris untuk Piala Dunia 2022 di Qatar.
Pekan lalu, muncul kabar bahwa Sancho hampir bergabung dengan Borussia Dortmund sebagai pemain pinjaman untuk sisa musim ini, dengan kesepakatan antara MU dan tim Bundesliga tersebut.
Meskipun Ten Hag telah dikritik atas penanganan yang dinilai kelewatan terhadap situasi tersebut, Ferdinand memahami sikap sang manajer. Ferdinand merasa Ten Hag pasti merasa dikecewakan oleh Sancho.
Berbicara melalui podcast Rio Ferdinand Presents FIVE, ia mengatakan,"Manajer mungkin duduk di sana, jika Anda melihatnya dari sisinya, 'Saya telah mengerahkan semua kemampuan dan pengalaman manajerial saya untuk mencoba dan membuat pemain ini bermain. Dan saya tidak bisa mengeluarkannya dari dia.' Jadi, dia membuat sebuah cara [untuk mendapatkan Sancho] ke titik di mana dia akan dipinjamkan ke Borussia Dortmund."
Ferdinand menilai ada ketidakpuasan yang ditunjukkan di depan umum oleh Ten Hag. Namun, Ferdinand merasa ada hal-hal yang terjadi di belakang layar.
"Dia jelas telah melakukan hal itu karena saya pikir ada rasa frustrasi: 'Saya sudah berusaha. Saya telah membiarkan Anda pergi ke Amsterdam. Saya telah memberikan ini, saya telah melakukan ini, tetapi saya masih belum mendapatkan respons yang saya butuhkan. Jadi, saya akan pergi ke publik dan melihat bagaimana Anda merespons.'"
Saudara laki-laki Ferdinand, Anton, mantan bek tengah West Ham United, Sunderland, dan Queens Park Rangers, bersikap sebaliknya. Ia membela penolakan Sancho untuk meminta maaf kepada Ten Hag. Anton membandingkan pertengkaran tersebut dengan situasi yang ia alami dengan Steve Bruce di Sunderland.
"Ada saatnya, saya pikir, di mana jika Ten Hag keluar dan secara terbuka mengatakan sesuatu tentang Jadon dan mengatakan bahwa dia tidak berlatih dengan benar, dan saya di luar sana, saya membela diri," kata dia.
"Jika saya merasa saya berada di pihak yang benar, apakah saya akan meminta maaf? Ketika itu saya, saya merasa cara saya berbicara dengan Steve Bruce salah di depan orang-orang, jadi saya merasa perlu meminta maaf.
"Namun, jika Anda tidak merasa bahwa Anda salah, mengapa Anda harus meminta maaf?"