Kamis 11 Jan 2024 00:26 WIB

Waspada, Varian Pirola Lebih Mudah Mengusik Paru Penderita Covid-19

Varian BA.2.86 juga dikenal dengan sebutan pirola.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Seseorang bersin (ilustrasi). Varian pirola dari virus penyebab Covid-19 lebih mudah mengusik paru.
Foto: Freepik
Seseorang bersin (ilustrasi). Varian pirola dari virus penyebab Covid-19 lebih mudah mengusik paru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian mengungkap efek mengkhawatirkan dari varian virus penyebab Covid-19 yang bernama BA.2.86 atau pirola. Mutasi virus itu disebut dapat berfusi ke sel paru-paru dengan lebih cepat.

Fusi sel merupakan salah satu tahapan dalam proses virus masuk ke area tubuh tertentu. Menurut para pakar, proses fusi varian pirola ke sel paru-paru lebih cepat dibandingkan strain omicron lainnya.

Baca Juga

Dikutip dari laman The Sun, Rabu (10/1/2024), pirola terkait erat dengan JN.1. Varian JN.1 yang merupakan bagian dari omicron merupakan penyebab kasus Covid-19 yang paling umum di seluruh dunia.

"Kita tidak bisa mengabaikan bukti yang ada. Segalanya bisa terjadi. Sangat sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya," ujar salah satu peneliti dari Ohio State University, Shan-Lu Liu.

Penelitian yang dipublikasikan di Cell itu mengamati bagaimana varian BA.2.86 atau pirola merespons vaksin. Dicermati pula bagaimana dampaknya pada tubuh jika dibandingkan dengan strain lain.

Para peneliti menguji versi BA.2.86 buatan laboratorium yang tidak menular untuk melihat seberapa baik fusi atau proses penyatuannya dengan sel tubuh manusia. Tim menemukan bahwa virus ini mengikat sel-sel di paru-paru bagian bawah secara lebih efisien.

Sifat itu disebut mirip dengan strain yang lebih mematikan yang ada sebelum omicron. Liu mengatakan bahwa omicron biasanya dianggap lebih ringan karena cenderung memengaruhi saluran napas bagian atas. Namun, BA.2.86 mungkin membalikkan tren ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement