REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih AS Roma, Jose Mourinho, bereaksi setelah timnya tersingkir dari pentas Coppa Italia musim ini. Roma jumpa Lazio pada perempatfinal ajang tersebut.
I Biancocelesti unggul 1-0 atas sang rival sekota di Stadion Olimpico, Kamis (11/1/2024) dini hari WIB. Kesekian kalinya, I Lupi era Mourinho terkapar di tangan Le Aquile. Jelas sang arsitek kecewa berat.
"Ini selalu menyakitkan. Terlebih lagi ini partai derbi," kata pelatih berkebangsaan Portugal itu, dikutip dari laman resmi klubnya.
Ia menilai pasukannya berjuang meladeni ketangguhan lawan. Dalam beberapa pekan terakhir, Roma selalu berjumpa rival berkelas. Selain Lazio, ada Juventus, juga Atalanta.
I Giallorossi menjalani semua agenda tersebut dalam kondisi pincang. Di situasi normal, pasukan ibu kota tidak memiliki skuad yang dalam. Apalagi ketika badai cedera menyerang.
Namun, dengan sisa kekuatan yang ada, para penggawa Roma bertarung habis-habisan. Sayangnya, kali ini mereka kurang beruntung. Mourinho tidak menerima begitu saja.
Lazio unggul lewat penalti Mattia Zaccagni di menit ke-51. Dua menit sebelumnya, Dean Huijsen dianggap melakukan pelanggaran di area terlarang. Setelah memantau VAR, wasit Daniele Orsato menunjuk titik putih.
"Saya tidak ingin mengatakan itu tidak seharusnya diberikan, tetapi itu adalah penalti karena VAR. Penalti yang tidak diputuskan wasit dari jarak tiga yard. Mengapa VAR kemudian memberikan setelahnya?"
"Para pemain sudah terbiasa dengan hal itu. 10 atau 20 tahun yang lalu para pemain tidak akan pernah melakukan hal seperti yang mereka lakukan saat ini. Jadi kami kalah karena penalti ini," ujar Mourinho.
Derby Della Capitale berlangsung keras. Wasit mengeluarkan tiga kartu merah dan tujuh kartu kuning. Para penggawa Lazio melakukan selebrasi dengan liarnya.
Sebaliknya, Roma merana. Selain kalah, La Lupa kembali kehilangan Paulo Dybala karena cedera.