Jumat 12 Jan 2024 14:17 WIB

Prabowo Didampingi Putranya Hadiri Dialog Ekonomi yang Digelar Kadin  

Prabowo dan Didit hanya melambaikan tangan kepada awak media dan langsung masuk.

Didit Prabowo mengajak swafoto Gibran Rakabuming, (ilustrasi)
Foto: Muhammad Noor Alfian
Didit Prabowo mengajak swafoto Gibran Rakabuming, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, didampingi putranya, Didit Prabowo, menghadiri kegiatan dialog capres yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bertajuk "Menuju Indonesia Emas 2045" di Djakarta Theater, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2024).

Prabowo dan Didit menggunakan satu mobil yang sama, yakni Toyota Alphard berwarna putih. Kedatangan Prabowo langsung disambut beberapa jajaran Tim Kampanye Nasional (TKN) seperti Ketua TKN Rosan Roeslani, Bendahara TKN Bobby Gafur Umar, dan beberapa anggota TKN lainnya.

Baca Juga

Prabowo tidak mengatakan sepatah kata pun kepada awak media yang sudah menunggu di lobi utama gedung tersebut. Dia hanya melambaikan tangan kepada awak media dan langsung masuk ke dalam bersama jajaran TKN lainnya.

Kadin, lembaga yang menaungi pengusaha dan pelaku industri, menggelar dialog untuk para calon presiden guna membahas visi-misi dalam pembangunan perekonomian.

Sebelumnya, dua calon presiden lain, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sudah lebih dahulu menghadiri acara dialog tersebut kemarin, Kamis (11/1/2024). Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3. KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement