Sabtu 13 Jan 2024 15:30 WIB

Bayi Nabi Isa dan Nabi Yahya dalam Kandungan Saling Mengucap Salam

Nabi Yahya adalah putra dari Nabi Zakaria.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Bayi Nabi Isa dan Nabi Yahya dalam Kandungan Saling Mengucap Salam. Foto:   Ilustrasi Masjid
Foto: Republika
Bayi Nabi Isa dan Nabi Yahya dalam Kandungan Saling Mengucap Salam. Foto: Ilustrasi Masjid

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam kitab Qishashul Anbiya' mengisahkan Nabi Isa Alaihissalam dan Nabi Yahya Alaihissalam yang masih dalam kandungan ibu mereka. Untuk diketahui, Nabi Yahya adalah putra dari Nabi Zakaria Alaihissalam sebagai paman dari Maryam ibu kandung Nabi Isa.

Abu al Qasim berkata Malik berkata, "Telah sampai kepadaku bahwasanya Isa putra Maryam dan Yahya bin Zakariya ketika dalam kandungan dalam waktu yang bersamaan. Telah sampai kepadaku bahwasanya ibu Yahya berkata kepada Maryam: Aku melihat janin yang ada di perutku tengah sujud kepada janin yang ada di perutmu.

Baca Juga

As-Suddiy ulama dari kalangan tabi'in menjelaskan bahwa yang dimaksud sujud tersebut mendundukan diri dan mengucapkan salam, seperti halnya sujud saat mengucapkan salam. Hal ini disyariatkan sebelum datangnya syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Seperti halnya, Allah SWT memerintahkan malaikat sujud kepada Nabi Adam.

Malik berkata, "Aku berpendapat bahwa hal tersebut karena keutamaan Nabi Isa. Sebab, Allah Ta'ala memberikan mukjizat kepadanya mampu menghidupkan orang yang telah mati, menyembuhkan orang buta dan penyakit sopak." (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim)

Mujahid bin Jabir berkata, "Maryam berkata: Ketika aku tengah sendirian, maka ia (Isa) mengajakku berbicara dan berbincang-bincang. Namun jika aku bersama orang-orang maka ia (Isa) bertasbih di dalam perutku."

Al-Hafizh Ibnu Katsir menjelaskan bahwa secara lahiriah, Maryam mengandung Nabi Isa selama sembilan bulan sebagaimana umumnya wanita mengandung, dan melahirkan pada waktunya. Sebab, sekiranya tidak demikian niscaya hal itu telah disebutkan.

Ibnu Abbas dan Ikrimah mengatakan bahwa Maryam mengandung Nabi Isa selama delapan bulan. Sedangkan Ibnu Abbas mengatakan bahwa Maryam hanya hamil sebentar lantas melahirkan. 

Sebagian ulama mengatakan, "Maryam hamil selama sembilan jam. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta'ala. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

 فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهٖ مَكَانًا قَصِيًّا 

فَاَجَاۤءَهَا الْمَخَاضُ اِلٰى جِذْعِ النَّخْلَةِۚ قَالَتْ يٰلَيْتَنِيْ مِتُّ قَبْلَ هٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَّنْسِيًّا

Maka, dia (Maryam) mengandungnya, lalu mengasingkan diri bersamanya ke tempat yang jauh. Rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma. Dia (Maryam) berkata, “Oh, seandainya aku mati sebelum ini dan menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan (selama-lamanya).” (QS Maryam Ayat 22-23)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗ 

Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta. (QS Al-Mu'minun Ayat 14)

Telah diketahui bersama bahwasanya rentang waktu antara kedua tahapan adalah empat puluh hari, sebagaimana yang tertera dalam hadits Muttafaq 'Alaihi.

Muhammad bin Ishaq berkata, "Telah menyebar dan masyhur di kalangan Bani Israil bahwasanya Maryam hamil. Apa yang dirasakan oleh keluarga Maryam seperti halnya yang dirasakan oleh keluarga Nabi Zakaria.

Dilansir dari buku Kisah Para Nabi dan Rasul yang ditulis Al-Hafizh Ibnu Katsir, ditahqiq Abu Fida Ahmad bin Badruddin dan diterjemahkan Abu Hudzaifah, diterbitkan Pustaka As-Sunnah, 2007.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement