Sabtu 13 Jan 2024 20:47 WIB

Pengamat: Posisi Ganjar-Mahfud Paling Menguntungkan pada Pilpres 2024

Ganjar tak selalu mengkritik pemerintah seperti Anies, tapi siap melanjutkan IKN.

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dengan latar pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dengan latar pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai, posisi pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD kini menjadi yang paling menguntungkan pada Pilpres 2024. Menurut dia, narasi keberlanjutan, tetapi tidak naif yang diusung pasangan tersebut diapresiasi publik.

"Ini merupakan starategi yang objektif. Ganjar-Mahfud muncul sebagai pemimpin yang tidak naif melihat kemajuan dan juga kekurangan dari pemerintah Jokowi," ucap Emrus kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (13/1/2024).

Posisi Ganjar-Mahfud yang dianggap tak jelas pada pentas Pilpres 2024 kerap jadi bahan kritik di masyarakat. Pasalnya, posisi penerus Jokowi diklaim oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Di lain sisi, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar kuat dipersepsikan sebagai oposisi atau perubahan.

Emrus memandang, Ganjar menegaskan posisinya sebagai 'penengah' dengan sangat baik pada debat ketiga Pilpres 2024. Ganjar terlihat jadi 'pendamai' perseteruan antara pasangan Prabowo-Anies. Namun, ia juga lantang mengkritik kinerja Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah Prabowo.

"Bukan malah diabaikan. Pembangunan yang dibuat Pak Jokowi ada yang sudah bagus, tetapi bukan berarti sempurna. Di sisi lain, banyak yang harus disempurnakan dan yang masih harus dipercepat. Contohnya, saat ini pemerintahan Jokowi belum maksimalnya ekonomi maritim," ucap Emrus.

Dalam salah satu segmen debat, Ganjar sempat ditanya oleh Anies mengenai skor kinerja Kemenhan yang diampu Prabowo. Dengan tegas, Ganjar menyebut nilainya hanya lima dari rentang 1 sampai 10. Padahal, Kemenhan merupakan salah satu kementerian dengan anggaran terbesar.

Di luar debat, Ganjar juga kerap mengkritik kinerja pemerintahan Jokowi. Mantan gubernur Jawa Tengah tersebut, misalnya, pernah menyebut sektor maritim tak dibangun dengan serius di era Jokowi. Dalam salah satu forum publik, Ganjar juga pernah memberikan skor lima untuk bidang penegakan hukum pada era Jokowi.

Meski begitu, Ganjar tak selalu mengkritik pemerintah. Tak seperti Anies, Ganjar berjanji bakal melanjutkan pembangunan ibu kota Nusantara (IKN) jika memenangkan Pilpres 2024. Dia bahkan menjjadi capres pertama yang mengunjungi IKN.

Emrus meyakini bila sikap Ganjar-Mahfud yang jujur dan tidak naif melihat capaian Jokowi bakal mendapat respons positit dari publik. Dia meyakini elektabilitas Ganjar-Mahfud bisa kembali membaik jika pemosisian itu dibingkai dengan apik.

"Terutama bila terus masif memposisikan diri sebagai pelanjut dan memperbaiki progam Presiden Jokowi. Itu dapat mendulang suara karena masyarakat akan mengapresiasi," ucap Emrus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement