Ahad 14 Jan 2024 12:28 WIB

Timnas AMIN Berharap tidak Ada Lagi Singkatan-Singkatan dalam Debat Capres-Cawapres

Timnas AMIN menyebut Cak Imin sudah siap menghadapi debat keempat.

Kapten Timnas AMIN Muhammad Syaugi.
Foto: Republika/Eva Rianti
Kapten Timnas AMIN Muhammad Syaugi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) berharap pada debat keempat Pilpres 2024, tidak ada lagi singkatan yang tidak dimengerti. Diketahui, pada debat sebelumnya, cawapres Gibran Rakabuming Raka sempat melontarkan singkatan-singkatan yang tidak dipahami lawan debatnya.

"Mudah-mudahan tidak terjadi seperti yang lalu ada singkatan-singkatan," kata Kapten Timnas AMIN Marsekal Madya TNI Purn. Muhammad Syaugi di Jakarta, Ahad (14/1/2024).

Baca Juga

Syaugi mengatakan bahwa pada debat keempat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI antar-cawapres dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kata Syaugi, Cak Imin sudah mempersiapkan dengan matang untuk menjabarkan visi, misi, dan gagasan pasangan AMIN sehingga masyarakat dapat menerimanya.

"Sangat disiapkan untuk debat cawapres pada tanggal 21 Januari 2024. Pak Muhaimin sudah menyiapkan diri dengan baik tentang topik yang diperdebatkan nanti," tuturnya.

Menurut dia, Cak Imin akan meniru gaya Anies Baswedan dalam debat keempat nanti. Ia berharap ajang tersebut bisa memberikan warna bagi para pemilih.

"Sudah diberikan contoh oleh Pak Anies yang kemarin, jadi pasti bisa lebih baik," katanya.

Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3. KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement