Senin 15 Jan 2024 08:48 WIB

Pameran Seni Keluarga Rumah Citta ‘Uwuh Tuwuh Jumbuh’ Digelar di Yogyakarta

Karya-karya yang dipamerkan terlahir dari kegiatan bermain anak bersama keluarga.

Pameran Seni Keluarga Rumah Citta Uwuh Tuwuh Jumbuh digelar di The Ratan, Jalan Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, DIY, Jumat-(12/1/2024) hingga Ahad (14/1/2024) lalu.
Foto: dokpri
Pameran Seni Keluarga Rumah Citta Uwuh Tuwuh Jumbuh digelar di The Ratan, Jalan Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, DIY, Jumat-(12/1/2024) hingga Ahad (14/1/2024) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Pameran Seni Keluarga Rumah Citta ‘Uwuh Tuwuh Jumbuh’ digelar di The Ratan, Jalan Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (12/1/2024) hingga Ahad (14/1/2024) lalu.

Dilansir dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (15/1/2024), Uwuh Tuwuh Jumbuh adalah tema yang dipilih untuk kegiatan Pameran Seni Anak dan Keluarga Rumah Citta 2024. "Uwuh Tuwuh Jumbuh merupakan kata-kata dalam bahasa Jawa yang kami maknai sebagai semangat untuk menata, mengelola dan menghidupkan uwuh (sampah/limbah) agar tuwuh (tumbuh) menjadi sesuatu yang lebih jumbuh (selaras) dan bernilai," tulis pernyataan tersebut.

Uwuh Tuwuh Jumbuh lahir dari visi Sekolah Rumah Citta untuk membangun karakter keluarga yang mengedepankan ramah lingkungan hidup dan kearifan lokal.

"Proses yang telah berjalan cukup panjang di lingkungan Sekolah Rumah Citta. Proses dengan kesadaran penuh bahwa daur ulang limbah bukan hanya tentang pengelolaan limbah semata namun juga tentang pengelolaan sumber daya yang ada."

Karya-karya yang dipamerkan terlahir dari kegiatan bermain anak bersama keluarga. "Poin utama dari kegiatan ini bukanlah hasil akhir, melainkan prosesnya. Tentang bagaimana orang tua bisa melihat, mendengar dan menterjemahkan fantasi anak-anak terhadap botol, kardus, plastik dan aneka barang yang tak terpakai yang ada di sekitar kita dan kemudian membimbing mereka untuk mewujudkannya dalam aneka bentuk ajaib yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh orang dewasa."

Proses membuat karya juga menjadi media perekat antara orang tua-anak. Mereka saling berbagi imajinasi tanpa batas, berdialog, dan bersinergi saat berkreasi. "Harapannya, melalui proses bermain dan berkarya ini anak-anak semakin mengenal keluarganya dan menguat identitas dirinya. Tuwuh jumbuh, tumbuh dalam keselarasan, saat mengolah uwuh (sampah/limbah) menjadi karya bersama."

Uwuh Tuwuh Jumbuh bukanlah puncak pencapaian proses pembentukan karakter individu ramah lingkungan dan menghargai kearifan lokal. "Uwuh Tuwuh Jumbuh bukan bukti keberhasilan Keluarga Rumah Citta membangun budaya ramah lingkungan dan menghargai kearifan lokal. Uwuh Tuwuh Jumbuh adalah sepenggal cerita tentang bagaimana membangun budaya ramah lingkungan dan kearifan lokal berproses bersama keluarga," kata pernyataan tersebut mengakhiri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement