Senin 15 Jan 2024 16:42 WIB

BSI Buka Kantor Cabang Pembantu Jakarta di Kantor Telkom

BSI terus bersinergi dengan berbagai pihak memperkuat layanan perbankan syariah.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membuka Kantoc Cabang Pembantu di Telkom Landmark Tower II. (ilustrasi)
Foto: BSI
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membuka Kantoc Cabang Pembantu di Telkom Landmark Tower II. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia (BSI) secara berkelanjutan memperkuat layanan perbankan syariah bagi nasabah, yang kali ini diwujudkan melalui pembukaan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Jakarta Telkom Gatot Subroto. Direktur Penjualan & Distribusi BSI Anton Sukarna mengatakan, KCP yang berada di Telkom Landmark Tower II tersebut, diharapkan mampu memberikan layanan jasa dan produk perbankan syariah secara lebih maksimal kepada seluruh stakeholder dan masyarakat.

"Ke depan, BSI akan semakin kokoh mengambil bagian dalam percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dan industri jasa keuangan melalui layanan sistem perbankan syariah," ujarnya, Senin (15/1/2024). 

Baca Juga

Adapun BSI KCP Jakarta Telkom Gatot Subroto merupakan hasil dari relokasi BSI KCP Jakarta Indosat, salah satu dari 132 gerai dan cabang yang dipindahtempatkan oleh perseroan pada 2023. Hal tersebut menurut Anton sebagai bagian dari strategi untuk lebih mengoptimalkan layanan kepada masyarakat.

“Relokasi yang BSI lakukan merupakan langkah mewujudkan komitmen BSI untuk semakin dekat dengan masyarakat, menghadirkan produk dan layanan yang berkelanjutan, serta bermanfaat untuk nasabah. Selain itu, juga sebagai bukti kesungguhan BSI dalam mewujudkan bank syariah yang inklusif, modern, dan inovatif yang akan menjadi energi kebaikan untuk ekonomi Indonesia,” ujar Anton. 

Anton  menjelaskan, selain relokasi pembukaan cabang baru masih menjadi salah satu strategi BSI untuk meningkatkan jumlah nasabah dan transaksi di samping penguatan dari sisi digital. Pembukaan cabang baru sendiri dilakukan di lokasi-lokasi yang dianggap strategis dan merupakan relokasi dari beberapa cabang di sekitarnya. 

Ini dilakukan untuk memberikan layanan dan pengalaman lebih baik kepada nasabah guna menjadikan BSI sebagai bank yang beyond shariah banking. Selain itu, Anton menyebutkan BSI terus membuka kerja sama dan sinergi dengan berbagai pihak untuk memperkuat dan memperluas layanan perbankan syariah di Indonesia dan dunia. Upaya ini terus ditempuh BSI sebagai salah satu jalan mewujudkan visi perseroan menjadi Top 10 Global Islamic Bank. 

Dengan adanya pembukaan BSI KCP Jakarta Telkom Gatot Subroto ini bertujuan meningkatkan layanan bagi 5.866 nasabah serta mendekatkan dengan komunitas pekerja di industri telekomunikasi dan masyarakat di sekitarnya.

“BSI berkomitmen terus meningkatkan layanan untuk nasabah yang jumlahnya terus bertumbuh. Transformasi yang konsisten dilakukan oleh seluruh komponen BSI dalam menorehkan kinerja yang membanggakan diharapkan memberikan nilai tambah yang baik bagi negara, pemegang saham maupun umat,” kata Anton.

Upaya-upaya strategis tersebut tak terlepas pula dari aspirasi perseroan untuk terus tumbuh berkelanjutan. Di mana BSI sejak berdiri pada awal 2021 selalu membukukan pertumbuhan berkelanjutan. Adapun per September 2023, BSI menggalang dana pihak ketiga (DPK) Rp 262,12 triliun. Sebanyak 59,63 persen di antaranya atau Rp 156,3 triliun merupakan dana murah atau current account savings account (CASA).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement