Selasa 16 Jan 2024 19:07 WIB

Gus Yahya: NU Jangan Lagi Rebutan Mangga Tetangga, Wujudkan Ladang yang Luas

Gus Yahya tegaskan posisi NU sebagai pemangku kewenangan agama

Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, mengingatkan kembali kepada fungsionaris PWNU dan PCNU se Jawa Timur alasan NU didirikan yakni sebagai pemangku kewenangan keagamaan.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, mengingatkan kembali kepada fungsionaris PWNU dan PCNU se Jawa Timur alasan NU didirikan yakni sebagai pemangku kewenangan keagamaan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA— Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan kembali kepada fungsionaris PWNU dan PCNU se Jawa Timur alasan NU didirikan yakni sebagai pemangku kewenangan keagamaan di Nusantara.

"Oleh karena itu, organisasi NU harus ditata sedemikian rupa agar terwujud koherensi atau kepaduan organisasi mulai tingkat PBNU hingga level terbawah," kata Gus Yahya, sapaannya dalam keterangan diterima di Surabaya, Selasa (16/1/2024).

Baca Juga

Lebih lanjut, Gus Yahya menegaskan posisi NU sebagai pemegang kewenangan atas agama, dalam hal ini Islam Ahlus Sunnah wal jama'ah menjadi misi utama kepengurusan PBNU di tengah dinamika situasi saat ini, baik skala nasional maupun global. 

Perhatian PBNU sejak 2015 untuk ikut berperan dalam isu peradaban nasional dan global adalah bentuk nyata dari upaya memperkuat NU sebagai pemegang otoritas keagamaan ini.