REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ulama asal Kalimantan Selatan, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, (Guru Sekumpul) memberikan sebuah amalan sholawat bagi orang yang sering emosi dan marah. Amalan ini mungkin juga bisa menghindarkan seseorang dari peristiwa carok yang masih terjadi di Indonesia.
Carok atau perkelahian satu lawan satu sesama lelaki masih sering terjadi di Indonesia, khususnya di Madura. Pada zaman dulu, carok biasanya terjadi demi mempertahankan harga diri yang diinjak-injak oleh orang lain, khususnya terkait masalah perempuan.
Namun, belakangan istilah carok sudah mengalami peyorasi dan kehilangan makna di antara masyarakat Madura. Carok yang terjadi belakangan ini lebih dilatarbelakangi oleh kesalahpahaman antara kedua belah pihak.
Seperti yang terjadi di Bangkalan, Madura, pada 12 Januari 2024 kemarin, peristiwa carok tersebut terjadi hanya karena adanya perselisihan di jalan. Karena tak diterima ditegur, terjadilah percekcokan.
Karena emosi tak terbendung dan semua pelaku gelap mata, terjadilah aksi pembacokan atau peristiwa carok massal tersebut. Dalam peristiwa ini, empat orang pun meninggal dunia. Sedangkan dua pelaku sudah diseret ke kantor polisi untuk diproses hukum.
Lalu bagaimana bacaan amalan Guru Sekumpul untuk orang emosian dan pemarah?
Dalam salah satu ceramahnya yang viral, Guru Sekumpul pernah memberikan ijazah amalan sholawat di hadapan para jamaahnya. Amalan tersebut diperuntukkan bagi orang-orang yang mudah marah.
"Kalau orang itu jiwanya panyarikan (Bahasa Banjar: orang yang wataknya terkesan mudah marah dan emosi), maka amalannya itu sholawat. Sholawatnya yang tidak memakai nama Allah seperti, asshalatu wassalamu 'alaika ya sayyidana ya khairal anam. Kan tidak ada allahumma," ujar Guru Sekumpul dalam cerahmnya yang diunggah oleh akun Youtube @yetrozha223.
Dalam teks bahasa Arabnya, berikut amalan sholawat penghilang sifat marah dari Guru Segumpul:
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ياسيدنا ياخيرالأنام
Artinya: “Sholawat dan salam untukmu ya junjungan kami wahai sebaik-baik manusia.”
Guru Sekumpul mengimbau kepada orang-orang yang emosian dan pemarah untuk memperbanyak membaca dan mengamalkan sholawat tersebut.
“Lamun urang panyarikan, banyak-banyak sholawat amalannya. Lamun urang panyarikan banyak berdzikir, meningkat panyarikannya. Sebab, sudah panas ditambah yang panas pula,” ucap Guru Sekumpul.