Kamis 18 Jan 2024 22:29 WIB

Sumbar Akomodasi Industri Halal dalam RPJMD 2025-2045

Masyarakat Sumbar, menurutnya, juga dikenal suka berniaga.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.
Foto: dok. Republika
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menegaskan upaya mengembangkan industri halal akan diakomodasi dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.

"Saat ini kami sedang menyusun rancangan awal RPJP Sumbar 2025-2045. Pengembangan industri halal akan kami sinkronkan ke dalam rancangan tersebut," kata Mahyeldi, di Padang, Sumatra Barat, Kamis (18/1/2024).

Baca Juga

Menurutnya, fokus Pemprov Sumbar terhadap industri halal didasari oleh begitu besar dan lengkapnya potensi yang dimiliki oleh Sumbar untuk menjadi pusat industri halal di Indonesia, bahkan dunia.

"Sumbar sesuai UU Nomor 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumatera Barat memiliki falsafah hidup Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah yang sangat cocok untuk mengimplementasikan industri halal," katanya.

Masyarakat Sumbar, menurutnya, juga dikenal suka berniaga. Ada ratusan ribu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sumbar yang sebagiannya terus tumbuh dan bisa bersaing secara nasional.

"Hal itu menunjukkan bahwa ekosistem industri halal di Sumbar telah terbentuk sejak lama. Tinggal bagaimana mengarahkan dan mengembangkannya," kata Gubernur Sumbar.

Terlebih, keinginan itu bukan hanya menjadi keinginan daerah, melainkan juga keinginan dan kepercayaan pemerintah pusat kepada Sumbar.

"Berulang kali Presiden dan Wakil Presiden meminta Sumbar untuk memaksimalkan segenap potensi yang ada agar menjadi pusat industri dan ekonomi halal. Ini adalah kesempatan besar, karena perekonomian dunia hari ini mulai bergeser kepada praktik-praktik ekonomi halal," katanya.

Oleh karena itu, ujar Gubernur, segenap organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemprov Sumbar, serta pemerintah kabupaten dan kota harus mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki untuk mengembangkan industri halal melalui program-program kerja yang akan dirancang.

"Dengan bersama-sama berkomitmen, maka hasil yang maksimal akan kita dapatkan, untuk mewujudkan Sumbar sebagai pusat industri halal," katanya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement