Jumat 19 Jan 2024 18:28 WIB

TPN Ganjar Kumpulkan Bukti Laporan Pilpres Hong Kong Semrawut

TPN Ganjar-Mahfud mengumpulkan bukti laporan pilpres di Hong Kong yang semrawut.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo. TPN Ganjar-Mahfud mengumpulkan bukti laporan pilpres di Hong Kong yang semrawut.
Foto: Republiika/Nawir Arsyad Akbar
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo. TPN Ganjar-Mahfud mengumpulkan bukti laporan pilpres di Hong Kong yang semrawut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengadu kepada calon presiden (capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo, mengenai proses pencoblosan Pemilu 2024 di luar negeri, khususnya di Hong Kong, Daerah Administratif Khusus Tiongkok sudah dimulai. Banyak pekerja migran yang telah menerima surat sura sudah mencoblos Anggota Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden.

Namun tidak sedikit yang tidak bisa mengikuti Pemilu 2024, karena pengiriman surat suara salah alamat. Hal itu diungkapkan Utrik, PMI yang pernah bekerja di Hong Kong dan kini menetap di Magetan, Provinsi Jawa Timur. 

Baca Juga

"Pak, saya mantan PMI. Saya mendapat laporan dari teman-teman di Hong Kong, sudah dimulai pencoblosan. Tapi teman-teman mengeluh Pak, karena sistem yang diterapkan sekarang, semrawut, Pak," kata Utrik kepada Ganjar di Magetan, dikutip dari siaran pers yang diterima Republika, Jumat (19/1/2024).

Utrik mengatakan, sistem pencoblosan untuk PMI yang diberlakukan saat ini berbeda dengan Pemilu sebelumnya. Dulu, PMI melakukan pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), sekarang surat suara dikirim ke alamat tempat bekerja PMI. 

"Ada banyak yang mengeluh, karena belum menerima surat suara, Pak. Jadi mereka sampai sekarang belum menggunakan hak pilihnya. Ada juga surat suara yang dikirim ke alamat yang salah, jadi nggak kepakai," ucap Utrik. 

Selain mengadu kepada Ganjar keluhan teman-temannya, Utrik juga melakukan video call dengan teman-temannya di Hong Kong untuk membuktikan bahwa laporannya itu benar. 

Mendapat informasi itu, Ganjar mengaku sudah menerima beberapa laporan serupa terkait problem pencoblosan di luar negeri. Saat ini, pihaknya sedang memantau dan mengumpulkan bukti-bukti. 

"Saya sudah mendapat banyak laporan serupa. Hari ini, ada mantan PMI yang menyampaikan teman-temannya di Hong Kong sedang nyoblos dan ada problem. Jadi, kita sedang pantau terus-menerus," ujarnya. 

Menurut Ganjar, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud sedang bekerja untuk menindaklanjuti informasi itu.

"Kami sedang pantau, TPN sudah menindaklanjuti dan mengecek seperti apa kondisinya. Kita cek betul agar tidak ada curiga, tidak ada keresahan, dan kita bisa klarifikasi," kata Ganjar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement