Sabtu 20 Jan 2024 14:49 WIB

Zelensky Tantang Trump Buktikan Bisa Akhiri Konflik Ukraina dalam Sehari

Zelensky mengundang Trump datang ke Kiev.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Setyanavidita livicansera
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, tengah, menghadiri pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, tidak terlihat, pada Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, 16/1/2024.
Foto: AP Photo/Markus Schreiber
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, tengah, menghadiri pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, tidak terlihat, pada Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, 16/1/2024.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengundang mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke negaranya. Undangan merupakan respons atas pernyataan Trump yang sesumbar bisa menghentikan perang di Ukraina dalam waktu 24 jam jika berhasil terpilih lagi menjadi presiden AS.

“Donald Trump, saya mengundang Anda ke Ukraina, ke Kiev. Jadi, jika Anda dapat menghentikan perang dalam waktu 24 jam, saya pikir itu sudah cukup untuk datang ke Kiev. Kapan pun, saya berada di sini,” ujar Zelensky di sela-sela wawancara dengan stasiun televisi Inggris, Channel 4 News, Jumat (19/1/2024).

Baca Juga

Zelensky mengungkapkan, jika Trump memang memiliki formula perdamaian, dia ingin mengetahui hal tersebut. Namun Zelensky tetap meragukan pernyataan Trump soal kemampuannya menghentikan perang dalam satu hari. Hal itu terkait pula dengan kepemimpinan Rusia yang masih digenggam Vladimir Putin.

“Jika dia (Trump-red) bisa datang ke sini, saya memerlukan 24 menit – ya, 24 menit. Tidak lebih dari 24 menit untuk menjelaskan kepada Presiden Trump bahwa dia tidak dapat mengendalikan perang ini dalam jangka waktu tersebut. Dia tidak bisa membawa perdamaian karena Putin,” ucap Zelensky.

Pada kesempatan itu, Zelensky pun mengaku tidak yakin apakah Trump akan mendukung Ukraina jika berhasil terpilih kembali sebagai presiden AS. Namun dia menegaskan bahwa dalam hal dukungan terhadap Ukraina, yang penting bukan hanya pendapat para pemimpin AS, tetapi juga pendapat rakyat Amerika.

“Itu tidak hanya bergantung pada presiden secara kelembagaan. Saya pikir itu tergantung pada pendapat orang Amerika dan masyarakat Anda. Saya pikir itu yang paling penting. Saya pikir ini penting di AS dan Uni Eropa, sikap masyarakat biasa. Itu adalah dukungan mereka. Itu uang mereka. Itu tergantung pada mereka,” kata Zelensky.

Dalam wawancara dengan “Meet the Press” pada September tahun lalu, Trump mengklaim mampu mengakhiri konflik di Ukraina dalam 24 jam jika berhasil terpilih lagi sebagai presiden. Namun Trump tak menjelaskan secara spesifik dan mendetail tentang bagaimana dia akan melakukan hal tersebut. “Jika saya memberi tahu Anda dengan tepat, saya kehilangan semua daya tawar saya,” kata Trump.

“Saya akan mengatakan hal-hal tertentu kepada Putin. Saya akan mengatakan hal-hal tertentu kepada Zelensky,” tambah Trump saat itu, seraya menambahkan bahwa dia akan membuat kesepakatan yang adil untuk semua pihak.

Konflik Rusia-Ukraina sudah berlangsung selama hampir dua tahun. Belum ada tanda-tanda yang memperlihatkan kedua negara akan merundingkan kesepakatan gencatan senjata atau perdamaian dalam waktu dekat. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement