REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Barangkali di sana ada jawabnya. Mengapa di tanahku terjadi bencana? Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa"
Sepenggal bait lagu Ebiet G Ade dinyanyikan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD untuk memberikan kesimpulan isu lingkungan yang menjadi pembahasan di debat Cawapres Ahad (21/1/2023) malam ini. Menurut Mahfud, masalah utama saat ini adalah pedang hukum yang masih sangat tumpul.
"Masalah utama pedang hukum kita tumpul, kalau tidak tumpul pasti bisa menabrak program pembangunan berjalan dengan baik," ujar Mahfud.
Mahfud juga mengutip Alquran surat Ar-Rum ayat 41 yang berbunyi "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)".
Mahfud menilai SDA justru menjadi sumber sengketa di antara rakyat dengan rakyat serta pemerintah dengan pemerintah.
"(Surat) ini ditunjukkan Allah SWT agar manusia sadar bahwa mereka telah merusak alam di negara yang seharusnya dikuasi oleh bangsa, saudara, saya katakan tidak mudah, tapi kuncinya komitmen dan keberanian," kata Mahfud.
Ia berjanji akan kembalikan dengan cepat hak terhadap rakyat untuk ibu dan anak.
"Kita tagih hutang internasional yang telah merusak pembangunan, sebagai santri NU saya juga mau mengutip dalil Gus Dur (Abdurahman Wahid) bahwa tugas pemerintah terhadap rakyat adalah kesejahteraan," tegas Mahfud.
Ia juga mengkritik kebijakan Food Estate di pemerintahan Joko Widodo yang terkenal merusak alam tapi hasilnya nihil. Ia mengkritisi kebijakan pemerintah terhadap kelestarian lingkungan.
Mahfud menyampaikan pernah mengeluarkan vonis bahwa sumber daya alam (SDA) harus berpihak kepada masyarakat saat menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pada 16 Juni 2011.
"Ada empat ukurannya, pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat, dan penghormatan terhadap hak-hak yang diwariskan secara leluhur kita," ujar Mahfud.
Ia menyampaikan paslon nomor urut 03 berjanji akan menggunakan empat tolok ukur itu untuk mendorong kelestarian lingkungan. Mahfud menyebut empat hal tersebut tak dilakukan pemerintah selama ini.
"Saya tidak melihat pemerintah melakukan langkah-langkah apa sih yang diperlukan ini untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita," ucap Mahfud.
Mahfud menyampaikan paslon nomor urut 03 memiliki program petani bangga bertani dan nelayan sejahtera. Mahfud menyindir program miliki Prabowo yakni food estate.
"Jangan misalnya seperti food estate yang gagal dan merusakan lingkungan, yang benar saja, rugi dong kita," lanjut Mahfud.
Mahfud menyampaikan debat ini sangat penting bagi keberlangsungan masa depan Indonesia. Mahfud menyampaikan Indonesia memiliki kearifian lokal turun menurun dalam memberikan perlindungan lingkungan hidup agar lestari.
Mahfud mengatakan dalam konstitusi pun mengatur bahwa SDA harus dikelola dan digunakan untuk kemakmuran rakyat. Namun, ucap dia, kekayaan SDA tidak berbanding lurus dengan kenyataan di lapangan. Mahfud mengatakan jumlah petani dan lahan yang kian mengecil, tetapi jumlah subsidi pupuk justru mengalami peningkatan.
"Petani sedikit, lahan sedikit, tapi subsidi pupuk kok setiap tahun naik, pasti ada yang salah," sambung Mahfud.
Untuk diketahui debat keempat Pilpres 2024 yang mempertemukan para cawapres akan dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Ahad (21/1/2024) pukul 19.00 WIB. Adapun tema debat pada hari ini mengangkat tema Energi, Sumber Daya Alam (SDA), Pangan, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, Agraria, dan Masyarakat Adat. Moderator debat keempat ini adalah Retno Pinasti dari SCTV dan Silvia Iskandar dari Metro TV.