Rabu 24 Jan 2024 18:20 WIB

Hutama Karya Cetak Laba Bersih Sebesar Rp 1,66 Triliun pada 2023

Kerja sama investasi HK dan INA ini berdampak baik bagi perusahaan.

Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah kendaraan keluar dari gerbang Tol Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Jumat (12/1/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Sejumlah kendaraan keluar dari gerbang Tol Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Jumat (12/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) mencatat kinerja keuangan positif pada 2023 (unaudited) dengan mencetak laba bersih sebesar Rp 1,66 triliun atau meningkat 215,31 persen dibandingkan 2022. Sementara dari sisi pendapatan, perseroan mencatatkan sebesar Rp 27,78 triliun pada 2023.

"Keberhasilan perusahaan dalam melakukan aksi korporasi melalui kerja sama investasi bersama Indonesia Investment Authority (INA) atas dua ruas tol di Sumatra menjadi tonggak keberhasilan atas kinerja positif yang diraih Hutama Karya pada 2023," kata Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dalam keterangannya, pada Rabu (24/12024).

Baca Juga

Hutama Karya melakukan kerja sama investasi melalui 2 ruas jalan tol yakni Medan–Binjai (16,8 km) dan Bakauheni–Terbanggi Besar (140,9 km) dengan total transaksi senilai Rp 20,5 triliun pada Juni 2023 lalu.

Menurut Budi, kegiatan kerja sama investasi ini berdampak baik bagi perusahaan. Utamanya dari sisi kinerja keuangan dengan pengurangan bunga bunga dan cicilan pokok perusahaan pada 2025.

Selain itu, perusahaan membukukan EBITDA tahun 2023 sebesar Rp 4,1 triliun atau meningkat 17,44 persen, sedangkan ekuitas perusahaan mencapai Rp 115,33 triliun atau tumbuh hingga 36,04 persen.

Budi menyebutkan perseroan menduduki posisi peringkat 8 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia dari sisi aset dengan total sebesar Rp 170,37 triliun atau meningkat 8,96 persen.​

Dari sisi nilai kontrak konstruksi, pada tahun 2023 tercatat mencapai Rp 30,79 triliun dengan kontribusi terbesar dari proyek jalan dan jembatan. Nilai ini meliputi Kerjasama Operasional (KSO) sebesar Rp 9,23 triliun, dan Non-KSO sebesar Rp 21,55 triliun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement