Rabu 24 Jan 2024 21:51 WIB

Klinsmann Berharap Son Heung-Min dapat Tinggalkan Jejaknya di Piala Asia

Son salah satu pemain yang paling dikenal dalam turnamen Piala Asia 2022 di Qatar.

Pelatih Korea Selatan Jurgen Klinsmann
Foto: EPA-EFE/YONHAP SOUTH KOREA OUT
Pelatih Korea Selatan Jurgen Klinsmann

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Kapten Korea Selatan Son Heung-min telah berjuang untuk meninggalkan jejaknya di Piala Asia karena lawan-lawan yang bertahan melakukan yang terbaik untuk mematikannya. Namun, penyerang Tottenham Hotspur itu akan menemukan cara di pertandingan-pertandingan berikutnya, kata pelatih Korsel Jurgen Klinsmann pada Rabu (24/1/2024).

Son adalah salah satu pemain yang paling dikenal dalam turnamen di Qatar dengan pengalaman bertahun-tahun di Liga Primer Inggris. Akan tetapi, ia hanya mencetak satu gol dalam dua pertandingan, yakni penalti dalam hasil imbang 2-2 dengan Yordania.

Baca Juga

"Son akan selalu mendapat perhatian khusus di turnamen ini karena dia bermain di Liga Primer, itu adalah proses yang normal," kata Klinsmann kepada wartawan.

"Ketika dia mendapatkan bola, akan ada dua atau tiga pemain yang menutupnya karena mereka bermain dengan pendekatan bertahan. Hal yang sama juga terjadi pada Lee Kang-in yang bermain untuk Paris Saint-Germain.

"Bagi mereka untuk menemukan ruang dan peluang untuk mencetak gol dan memberi assist, lawan akan selalu berusaha meminimalkan hal itu di mana pun mereka bisa, siapa pun yang dihadapi," kata Klinsmann.

Ia menilai Son tahu bagaimana cara mengatasi hal itu. Son, kata Klinsmann, tahu dia bisa menemukan ruang dan rekan-rekannya semua berharap dia bisa memberikan yang terbaik di turnamen ini."

Korea Selatan belum memastikan finis di posisi dua besar, dengan tim mengoleksi empat poin, dan akan menghadapi Malaysia di pertandingan terakhir grup pada Kamis. Klinsmann mengatakan ada banyak ruang untuk perbaikan saat mereka berusaha untuk mendapatkan kembali ritme permainan mereka.

"Jelas ini adalah grup yang sangat ketat, kami siap untuk pertandingan sulit melawan Malaysia, kami menghormati mereka. Kami telah melakukan pekerjaan rumah dan pemanduan bakat," kata Klinsmann.

Saat ini, Korsel fokus pada Malaysia. Korsel tidak melihat siapa pun yang akan menjadi lawan mereka pada babak gugur. Menurut dia, tidak ada pertandingan yang mudah di Piala Asia, apakah itu pertandingan pertama atau pertandingan ketujuh. 

"Kami mendapat pelajaran dari Yordania. Ketika ekspektasi tinggi dan Anda tidak memenuhinya dengan baik pada pertandingan pertama, maka Anda diharapkan untuk mengambil langkah demi langkah pada pertandingan berikutnya. Kami tahu kami bisa bermain lebih baik tetapi kami harus menghormati lawan berikutnya terlebih dahulu," jelasnya.

Malaysia, yang berada di dasar klasemen grup setelah dua kali kalah, memiliki pelatih asal Korea Selatan, Kim Pan-gon.

Dia tidak asing dengan tim Korea Selatan karena pernah menjadi direktur teknis Asosiasi Sepak Bola Korea sebelum beralih ke Malaysia. Kim membantu mereka lolos ke Piala Asia untuk pertama kalinya dalam empat dekade.

"Tuan Kim mengenal para pemain ini dengan sangat baik. Dia memiliki informasi yang sangat baik tentang kami, itu bagus untuknya," kata Klinsmann sambil tersenyum. "Kami harus melakukan pendekatan dengan cara yang benar dan menghormati timnya."

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement