Jumat 26 Jan 2024 14:03 WIB

Ini Rekor Mengesankan Shin Tae-yong Melawan Pelatih Australia, Graham Arnold

Ternyata Shin Tae-yong punya catatan cukup baik.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Indonesia national team Head coach Shin Tae Yong watches his players during the Asian Cup Group D soccer match between Japan and Indonesia at Al Thumama in Doha, Qatar, Wednesday, Jan. 24, 2024.
Foto: AP Photo/Thanassis Stavrakis
Indonesia national team Head coach Shin Tae Yong watches his players during the Asian Cup Group D soccer match between Japan and Indonesia at Al Thumama in Doha, Qatar, Wednesday, Jan. 24, 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Tim nasional Indonesia memastikan diri lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023. Selanjutnya, pasukan Garuda jumpa Australia.

Duel tersebut berlangsung di Jassim Bin Hamad Stadium, Doha, Qatar, Ahad (28/1/2024) pukul 18.30 WIB. Laga ini kembali mempertemukan pelatih Shin Tae-yong dari Indonesia, melawan Graham Arnold di Australia. Bagaimana catatan head to head dua sosok tersebut?

Baca Juga

Dikutip dari transfermarket.com, ternyata mereka sudah empat kali bertemu. Pertama pada 03 April 2012. Saat itu STY menangani klub Seongnam Ilhwa Chunma asal Korea Selatan melawan tuan rumah Central Coast Mariners (Australia) besutan Arnold. Duel di ajang Liga Champions Asia itu berkesudahan imbang 1-1.

Dua pekan berselang, kedua kubu bertemu lagi. Kali ini laga berlangsung di Korsel. Seongnam unggul 5-0.

Selanjutnya pertemuan STY kontra Arnold pada edisi ketiga, terjadi di level timnas. Tepatnya pada 26 Oktober 2021. Timnas Indonesia U-23 besutan STY, takluk 2-3 dari Australia U-23.

Tiga hari kemudian kedua tim bertemu lagi. Negeri Kanguru kembali berjaya. Kali ini dengan skor 1-0. 

Setelah tiga tahun berlalu, STY dan Arnold berhadapan lagi di lapangan. Pertemuan di level berbeda. Mereka sama-sama menangani timnas senior di Piala Asia 2023.

Indonesia tergabung di Grup D dalam turnamen ini. Justin Hubner dan rekan-rekan bersaing dengan Irak, Vietnam, serta Jepang. 

Anak asuh STY mengawali langkah mereka dengan bertemu Irak. Pasukan Garuda takluk 1-3 dari Lions of Mesopotamia. Duel tersebut sedikit kontroversial.

Pasalnya, gol kedua lawan berbau offside. Indonesia melayangkan protes resmi ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Para pemain tetap fokus ke lapangan.

Selanjutnya, Jordi Amat dkk jumpa Vietnam. Penampilan awak merah-putih membaik. Mereka berhasil unggul 1-0 atas the Golden Star Warriors.

Terakhir, Indonesia berhadapan dengan Jepang. Di atas kertas, ini laga yang sangat tidak berimbang. Patokannya dari berbagai segi.

Indonesia berada di peringkat ke-146 FIFA. Jepang nyaman di urutan ke-17. Samurai Biru menghuni level elite.

Lalu dari segi sepak terjang pemain. Sederet jugador lawan mentas di kasta tertinggi seperti Liga Primer Inggris dan Bundesliga Jerman. Fakta demikian bisa menghadirkan ketidaknyamanan bagi siapa pun.

Sebelum pertandingan tersebut, Jepang hanya mengalami satu kekalahan dari 12 laga beruntun. Sebanyak 11 di antaranya berhasil dimenangkan. Itu termasuk kemenangan 4-1 atas tuan rumah Jerman di Dortmund.

Tibalah di hari pertandingan. Seperti sudah diprediksi banyak pihak, Indonesia akhirnya mengalami kekalahan. Namun skor 1-3 antara peringkat 146 FIFA melawan tim urutan ke-17, sangat bisa dimaklumi.

Apalagi, skuad polesan STY merupakan tim termuda di Piala Asia 2023. Sebagian besar belum berada di performa terbaiknya. Masih bisa bertumbuh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement