REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran memberikan banyak petunjuk tentang rezeki. Salah satunya ada dalam Surat Al Baqarah ayat 212. Dalam ayat ini, disebutkan mengenai pemberian rezeki berdasarkan kehendak Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُوْنَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۘ وَالَّذِيْنَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَاللّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Kehidupan dunia dijadikan terasa indah dalam pandangan orang-orang yang kafir, dan mereka menghina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu berada di atas mereka pada hari Kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan." (QS. Al Baqarah ayat 212)
BACA JUGA: Surat Yasin Lengkap 83 Ayat Arab, Latin, dan Terjemahan
Prof Quraish Shihab dalam Tafsir Al Mishbah menjelaskan, Allah memberi rezeki secara terus-menerus kepada yang dikehendaki-Nya tanpa batas. "Tidak satu makhluk pun walau sesaat yang tidak mendapat rezeki Allah," jelas Prof Quraish.
Kata "hisab" dalam ayat tersebut, bisa bermakna perhitungan, pertanggungjawaban, batas, atau dugaan. Dengan demikian, ayat 212 Surat Al Baqarah bisa berarti bahwa Allah SWT memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa ada yang berhak mempertanyakan kepada-Nya.
Pertanyaan yang dimaksud seperti pertanyaan mengapa Allah memperluas rezeki kepada seseorang dan mempersempit rezeki untuk orang yang lain. Karena Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Tanpa memperhitungkan pemberian itu karena Dia Mahakaya sehingga tidak memedulikan berapa yang Dia berikan.
Prof Quraish juga menyampaikan...