Jumat 26 Jan 2024 18:39 WIB

Jokowi Tentang Keras Pernyataan Netanyahu Soal Tidak Adanya Negara Palestina

Indonesia tegaskan dukung Palestina.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepa bantuan Baznas untuk Palestina.
Foto: Dok. BAZNAS
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepa bantuan Baznas untuk Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menentang keras pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel, Benyamin Netanyahu, mengenai tidak adanya masa depan bagi solusi dua negara atau two state solution dalam konflik Israel-Palestina.

"Saya menentang keras pernyataan Perdana Menteri Israel Netanyahu mengenai tidak adanya masa depan bagi two-state solution, solusi dua negara. Pernyataan ini sama sekali tidak dapat diterima," kata Jokowi dalam keterangannya yang diunggah di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (26/1/2024).

Baca Juga

Jokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza. Serangan tersebut telah menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka.

Jokowi menyebut, Israel pun sudah memiliki daftar panjang pelanggaran hukum internasional.

"Saya juga mengutuk keras serangan terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza yang telah memakan korban jiwa dan luka-luka. Sudah terlalu panjang daftar pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menegaskan bahwa pemerintah menolak setiap kapal Israel yang masuk ke seluruh wilayah Indonesia.

"Sekali lagi saya menegaskan kembali pelabuhan-pelabuhan di Indonesia tidak akan digunakan untuk melayani kepentingan Israel," tegas Jokowi.

Jokowi menyampaikan telah menerima laporan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang hadir dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB membahas mengenai isu Gaza. Dalam debat tersebut, Menlu Retno secara tegas menolak keras pernyataan PM Netanyahu.

"Sebelum berangkat ke New York, saya telah menyampaikan ke Menlu untuk terus membawa suara tegas Indonesia dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina. Harus tegas disampaikan," ujarnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.

(QS. At-Taubah ayat 36)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement