REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO — PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna/IDX: HMSP) kembali memperluas kemitraan dengan koperasi daerah, yakni Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb), melalui pembukaan fasilitas produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) Mitra Produksi Sigaret (MPS) baru di Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Peresmian MPS Dander merupakan bagian dari realisasi rencana Sampoerna untuk menambah fasilitas produksi SKT melalui pembukaan fasilitas produksi SKT Sampoerna dan penambahan MPS di sejumlah kota/kabupaten di Pulau Jawa pada tahun 2024 yang berdampak langsung pada penyerapan ribuan tenaga kerja baru.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan pabrik SKT MPS Dander dan menyampaikan apresiasinya terhadap pembukaan pabrik baru yang akan berdampak positif bagi perekonomian daerah. "Harapan saya keberadaan MPS Dander bisa menyejahterakan tidak hanya pegawainya, tapi juga keluarganya dan masyarakat Bojonegoro. Di tengah menguatnya transformasi ekosistem digital, industri SKT dan MPS bisa menjadi solusi, terutama untuk penyerapan tenaga kerja," katanya dalam siaran pers, Rabu (31/1/2024).
"Multiplier effect industri SKT ini luar biasa. Saya percaya MPS Dander akan memperkuat perekonomian Kabupaten Bojonegoro," ujar Khofifah menambahkan.
Selain itu, lanjut Khofifah, ada harapan yang membahagiakan ketika tenaga kerja yang direkrut sebagian besar adalah perempuan. "Sebab, perempuan yang punya penghasilan akan menjadi ibu bangsa. Jadi perekrutan tenaga kerja perempuan di MPS Dander menegaskan partisipasi perempuan dalam pembangunan,” ucapnya,
Khofifah juga menyebut Koperasi Kareb sebagai contoh sukses bagi koperasi-koperasi lain. "Koperasi punya korporasi. Itulah MPS Dander yang menjadi PT Kareb Alam Sejahtera, dan induknya adalah Koperasi Kareb. Mudah-mudahan ini bisa menjadi referensi bagi peran ekonomi koperasi di Indonesia," jelasnya.
"Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari 110 tahun di Indonesia, kami memiliki visi untuk senantiasa berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan mendorong hilirisasi di industri tembakau, melakukan investasi jangka panjang, dan penyerapan tenaga kerja demi menciptakan nilai tambah berkelanjutan. Tambahan kemitraan ini adalah salah satu upaya kami untuk mewujudkan visi tersebut," kata Kepala Bagian SKT Sampoerna, Sinta Hartanto.
Dengan tambahan serapan tenaga kerja sebanyak lebih dari 3.000 orang di MPS Dander serta tambahan serapan di berbagai pabrik dan MPS lainnya, total tenaga kerja Sampoerna saat ini mencapai lebih dari 80 ribu orang, secara langsung dan tidak langsung, di mana sekitar 90 persen di antaranya adalah pekerja fasilitas produksi SKT.
"Di samping perluasan kemitraan dengan pengusaha daerah/koperasi setempat serta total serapan ribuan tenaga kerja, penambahan pabrik Sampoerna dan MPS juga akan meningkatkan penyerapan bahan baku tembakau dan cengkih dari petani Indonesia. Penggunaan bahan baku rokok buatan tangan membutuhkan dua kali lebih banyak tembakau dan cengkih dibandingkan rokok buatan mesin," jelas Sinta.
MPS Dander yang dimiliki oleh Koperasi Kareb ini menjadi MPS ke-39 di Pulau Jawa yang bermitra dengan Sampoerna, sekaligus yang keempat di Kabupaten Bojonegoro. Seluruh MPS tersebut dimiliki dan dioperasikan oleh pengusaha daerah dan/atau koperasi setempat untuk memproduksi merek-merek SKT Sampoerna. Sampoerna sendiri mengoperasikan tujuh fasilitas produksi di sejumlah kota/kabupaten di Pulau Jawa, termasuk empat fasilitas produksi SKT di Surabaya, Malang, dan Probolinggo, Jawa Timur.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Koperasi Kareb sekaligus Direktur Utama PT Kareb Alam Sejahtera (MPS Dander), Sriyadi Purnomo menuturkan, pembukaan MPS Dander dan penyerapan tenaga kerja baru ini juga menciptakan efek berganda bagi masyarakat setempat. “Kehadiran Koperasi Kareb bisa membawa berkah dan manfaat bagi masyarakat Bojonegoro sekaligus berperan aktif dalam membantu pemerintah mengurangi kemiskinan dan tingkat pengangguran,” ujar Sriyadi.
"Hal ini juga tidak dapat dilepaskan dari dampak industri SKT yang begitu signifikan, terutama dalam menciptakan multiplier effect. Ribuan pelintingnya mampu menunjukkan dampak positif dalam membantu perekonomian keluarga. Selain itu, pasar kaget, kos-kosan, dan jasa transportasi turut bertumbuh seiring dengan kehadiran industri SKT," katanya.
"Kami berterima kasih kepada Ibu Gubernur Jawa Timur yang begitu peduli terhadap industri ini, khususnya para pekerja SKT. Kami juga mengapresiasi Bapak Pj. Bupati Bojonegoro dan jajaran Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang membantu kami untuk merealisasikan MPS Dander ini, Semoga Koperasi Kareb dan MPS Dander dapat menjadi salah satu pionir dalam membantu Pemerintah mengurangi kemiskinan," Kata Sriyadi.
"Kami berharap melalui peresmian pabrik di Dander, serta penambahan karyawan pada MPS yang telah ada sebelumnya akan meningkatkan serapan tenaga kerja di sektor formal dan berkontribusi pada ekonomi daerah dan nasional. Inilah salah satu wujud komitmen Sampoerna untuk mendukung perkembangan nasional melalui hilirisasi industri. Kami percaya bahwa tujuan utama hilirisasi adalah untuk menciptakan nilai dan efek berganda bagi Indonesia, yang bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Sinta.