REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, mulai berbicara soal pembentukan kabinet dengan asumsi dirinya terpilih sebagai presiden 2024-2029. Padahal, pemungutan suara Pilpres 2024 baru akan digelar 14 hari lagi, yakni 14 Februari 2024.
Prabowo mengatakan, dirinya sudah menyampaikan kepada pimpinan partai politik yang tergabung dalam koalisi pengusungnya bahwa boleh mengusulkan kader masing-masing untuk mengisi posisi menteri. Namun, Prabowo juga meminta agar setiap partai mengusulkan kader terbaik.
"Itu konsensus di Koalisi Indonesia Maju. Saya katakan kita harus benar-benar bisa mitigasi dan memberantas praktik-praktik yang menuju kepada kebocoran dan inefisiensi," kata Prabowo dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Rabu (31/1/2024).
Lebih lanjut, Prabowo menyebut Menteri Pertanian sekarang, Andi Amran Sulaiman adalah seorang praktisi. Prabowo lantas menyebut para peserta acara bisa menebak siapa yang akan menjadi menteri pertanian di kabinetnya nanti.
"Anda bisa menduga-duga, siapa tahu kalau saya terima mandat, siapa kira-kira akan menjadi menteri pertanian di kabinet baru. Saya mau orang yang bisa menghasilkan, bukan tukang teori," kata Menteri Pertahanan itu.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengaku tak sabar ingin bekerja secepatnya sebagai presiden. Dia bahkan merasa ingin hari pencoblosan dilakukan segera.
Prabowo dan cawapres pendampingnya, Gibran Rakabuming Raka memang kandidat paling potensial memenangi Pilpres 2024. Hampir semua hasil sigi lembaga survei menemukan elektabilitas Prabowo-Gibran di atas 45 persen, jauh mengungguli dua kompetitornya. Bahkan, sejumlah hasil survei menunjukkan bahwa tingkat keterpilihan pasangan nomor urut 2 itu sudah 50 persen lebih, sehingga berpotensi menang satu putaran.