Kamis 01 Feb 2024 15:36 WIB

Airlangga Sebut Mensos Risma Dilibatkan dalam Pembagian Bansos 2024

Menko Airlangga mengatakan, bansos adalah ranah Kementerian Sosial dan Mensos Risma.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Erik Purnama Putra
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Foto: Republika.co.id
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah tak ada keterlibatan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam penyelenggaraan bantuan sosial (bansos). Airlangga mengatakan, bansos adalah ranah Kementerian Sosial (Kemensos).

Ketua umum DPP Partai Golkar itu pun memastikan, tak ada agenda politik apapun dalam realisasi bansos yang dibagikan ke masyarakat. "Kalau bansos, anggarannya kan seluruhnya ada di Bu Risma. Posnya itu di Kemensos. Jadi tidak ada perubahan," kata Airlangga di Jakarta pada Kamis (1/2/2024).

Pernyataan Airlangga tersebut menanggapi penyaluran bansos pada tahun politik, tak lagi menampilkan peran Mensos Risma. Belakangan penyaluran bansos, dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pun Airlangga selaku menko perekonomian turut membagikan bansos.

Spekulasi publik belakangan menilai tak munculnya Mesos Risma dalam penyaluran bansos karena terkait politik. Pun juga dugaan adanya keretakan para anggota kabinet menjelang Pemilu 2024. Adapun Risma merupakan menteri asal PDIP yang mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Presiden Jokowi disebut-sebut dalam hubungan yang kritis dengan PDI Perjuangan terkait dengan kontestasi Pilpres 2024. Jokowi berada di pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, yang menjadi rival kubu PDIP.

Airlangga juga menegaskan, spekulasi publik perihal tak ada Risma dalam penyaluran bansos merupakan hal berlebihan. "Saya pikir kita sekarang semua masih bekerja untuk rakyat. Jadi, kita tidak melihat adanya perpecahan apa pun (di kabinet), atau mau disebut apapun. Kita semua masih bekerja," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement